Apalagi Soeharto melakukan penyamaran sukses, numpang tidur di rumah warga, ikut makan alakadarnya, sambil mengobrol dan menyerap keluh kesah rakyatnya.
Sementara bupati dan gubernur di wilayah penyamaran tersebut terlambat menyadari kehadiran orang nomor satu di negeri ini saat itu.
Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.
Dalam blusukannya Soeharto tak pernah tidur di hotel.
Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa.
Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat.
Daerah mana yang berhasil dan daerah mana yang perlu ditingkatkan.
Soeharto yang gemar blusukan untuk pastikan pembangunan apakah berjalan sesaui rencana atau tidak membuatnya harus melakukan pencatatan secara detail.
Ia bahkan mencatat segala informasi dengan menggunakan punggung ajudannya bila tak ada meja yang bisa digunakan.