Gadis itu sempat melawan dan marah, tapi tak berdaya menahan dan akhirnya membiarkan pakaiannya dilucuti.
Saat pemeriksaan si gadis menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya dan menangis.
Tak hanya itu, dia juga dikata-katai oleh keluarga pengantin pria karena ditudung tidak menjaga keperawanannya sebelum menikah.
Tidak ada satu orang pun yang membelanya termasuk suaminya sendiri, dan si gadis pun terus menangis.
Setelah tes keperawanan selesai, gadis itu memakai celananya lagi lalu duduk di pojokan sembari menangis dan menahan sakit.
Menurut kesaksian ayah tiri pengantin wanita, menantunya sempat memerkosa anaknya tapi keluarga mereka baru mengetahuinya setelah pernikahan.
Ayahnya juga mengatakan, keluarga mempelai pria meminta keluarga pengantin wanita membiayai pernikahan sebesar 50 juta som Uzbekistan (Rp 68 juta).
Bagi keluarga pengantin wanita itu adalah jumlah yang besar terlebih mereka sedang terlilit persoalan finansial.
Keluarga mempelai wanita tidak menyanggupinya, dan keluarga pengantin pria mengunggah video di media sosial untuk mengolok-olok mereka.
Menurut laporan media setempat, keluarga pengantin wanita telah melaporkan kasus ini ke polisi dengan dakwaan fitnah, melecehkan pengantin wanita, dan merendahkan martabat.
Polisi kota Urgench pun langsung mengamankan orang-orang yang terlibat kejadian itu dan sedang melakukan penyelidikan.