"Dan kemudian, tepat ketika suara itu terdengar di telingaku, ia jatuh ke lantai di sebelah kakiku," Sarah berkata.
"Saya ingin berteriak tetapi meskipun mulut saya terbuka, tenggorokan saya mengerut karena ketakutan, saya tidak bisa mengeluarkan suara," tambahnya.
"Lalu aku melihat lampu merah kecil di kamera dan mendengar suara lembut dari kaset dan aku menyadari pembunuhannya sedang direkam," katanya lagi.
Kini, Sarah yang sudah berusia 42 tahun adalah salah satu dari ribuan wanita Inggris yang pernah merasakan getirnya kehidupan sebagai budak seks.
Tetapi, ia adalah orang pertama yang memberi tahu dunia tentang apa yang terjadi padanya.
Cobaan mengerikan itu tercatat dalam memoarnya, Slave Girl, yang ditebitkan pada bulan Januari 2019.
Pembunuhan gadis Thailand itu hanya segelintir dari semua kenangan mengerikan yang membekas dalam ingatan Sarah pada hari-hari mengerikan yang terjadi pada tahun 1990-an tersebut.
Sarah juga mengingat bagaimana kepala saingan mucikarinya terputus dan tergeletak beberapa meter dari tubuhnya, setelah perselisihan tentang perempuan yang dipaksa melacur.
Pasca pembunuhan atas wanita Thailand tersebut, Polisi Belanda melacak geng-geng yang mempekerjakannya, sebelum akhirnya melarikan diri pada 1997.