Suar.ID - Konflik Armenia dengan Azerbaijan kini menjadi sorotan publik dunia.
Bahkan konflik antar keduanya kini makin meruncing dan berbahaya.
Presiden Suriah langsung berikan fakta yang terjadi di baliknya.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menuduh Presiden Turki, Tayyip Erdogan, memicu konflik antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, dan mengatakan Ankara mengirim pejuang ke wilayah itu.
Turki, sekutu dekat Azerbaijan, membantah mengirim tentara bayaran untuk ambil bagian dalam pertempuran Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.
Konflik atas wilayah Nagorno-Karabakh, yang merupakan milik Azerbaijan menurut hukum internasional tetapi dihuni dan diperintah etnis Armenia, pecah pada 27 September.
Dan, terus meningkat ke tingkat paling mematikan sejak 1990-an.
Assad, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia RIA, Selasa (6/10), menuding Erdogan yang telah menyatakan solidaritas dengan Azerbaijan dan menolak upaya internasional untuk mewujudkan gencatan senjata.
"Dia (Erdogan) mendukung teroris di Libya, (dan) dia adalah penghasut utama dan pemrakarsa konflik baru-baru ini di Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia," kata Assad kepada RIA seperti dikutip Reuters.
Assad juga mengatakan, militan dari Suriah dikerahkan dalam konflik tersebut, tuduhan yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menuding Turki mengirim jihadis Suriah untuk berperang di Nagorno-Karabakh.
Tapi, Turki dan Azerbaijan membantah keras tuduhan tersebut.
"Damaskus dapat mengonfirmasi ini," ungkap Assad tentang tuduhan tentang pejuang Suriah yang mengambil bagian dalam pertempuran Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Bikin panas, Presiden Suriah tuding Erdogan picu konflik Armenia vs Azerbaijan.