1. Nama awal Satgultor 81
Saat pertama dibentuk, satuan kecil ini bernama Detasemen 81/Antiteror.
Alasannya, detasemen antiteror ini dibentuk pada akhir 1981.
Ketika itu, Mayor Luhut Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto dikirim belajar ke Special Air Service (SAS) Angkatan Darat Kerajaan Inggris di Hereford dan Special Boat Squadron (SBS) Marinir Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Pole, Dorset, Inggris.
Baik Luhut dan Prabowo juga menyaksikan latihan satuan antiteror GIGN Angkatan Laut Prancis di Prancis Selatan dan satuan antiteror Marinir Kerajaan Belanda.
Mereka juga pernah belajar di US Army's Special Forces di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat.
Pada Maret 1983, Luhut dan Prabowo baru pulang setelah menyelesaikan pendidikan di Grenzschutzsgruppe 9 (GSG 9), suatu satuan antiteror Polisi Federal Perbatasan di Jerman Barat.
Kata kunci Satgultor 81 adalah strategis terpilih, artinya yang menjadi sasaran penindakan Satgultor 81 adalah obyek atau kasus yang masuk kategori strategis terpilih.
Beberapa tahun belakang ini istilah gultor dihilangkan dari satuan ini.
Bukan tanpa sebab, melainkan karena kualifikasi yang dimiliki lebih dari penanggulan teror, sehingga dikenal pula dengan sebutan Sat 81.
Satgultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan grup dan merupakan prajurit terbaik dari seluruh prajurit TNI, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.