Korea Utara mengirim surat pada Jumat pagi (25/9/2020) meminta maaf atas pembunuhan seorang pria berusia 47 tahun yang bekerja di kementerian perikanan, ungkap Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Suh Hoon.
"Kim memberikan perintah untuk menyampaikan pesan bahwa dia sangat menyesal atas kejadian tersebut yang sangat mengecewakan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan rakyat Korea Selatan," kata surat tersebut, menurut Suh.
Media resmi Korea Utara sejauh ini tidak menyebutkan insiden tersebut.
Sebelumnya, seorang pegawai pemerintah Korea Selatan hilang pada Senin lalu dari kapalnya di dekat Pulau Yeonpyeong.
Pulau Yeonpyeong sendiri berjarak sekitar10 kilometer di bagian selatan perbatasan laut yang dikenal sebagai Garis Batas Utara.
Personel Korea Utara menembak pria itu dan membakar tubuhnya, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Kamis kemarin (24/9/2020).
Dia tampaknya berusaha membelot tetapi diperlakukan dengan kasar oleh Korea Utara karena mereka yakin dia bisa menjadi pembawa virus corona, Kantor Berita Yonhap mengutip ucapan seorang pejabat militer Korea Selatan.
Di dekat lokasi penembakan itu terjadi, pada November 2010 silam pernah menjadi lokasi serangan pertama di tanah Korea Selatan sejak akhir Perang Korea.
Korea Utara menembaki target selama lebih dari satu jam, menewaskan dua warga sipil dan dua marinir.
Tragedi tersebut merusak hampir 300 bangunan dan membakar area hutan.