Dalam sebuah video yang diunggahnya di YouTube, pebisnis berusia 44 tahun itu menyebut aksinya sebagai "uji coba sosial yang serius".
Aksi tersebut, akunya, terinspirasi dari konsep pendapatan minimum secara universal.
Maezawa mengatakan bahwa, karena dia "punya uang dan waktu luang" untuk melakukan eksperimen, dia merasa perlu untuk memicu debat yang lebih besar tentang teori pembayaran berkala tanpa ikatan kepada seluruh warga Jepang.
Menariknya, ini bukanlah pertama kalinya Maezawa membagikan uang kepada orang-orang melalui Twitter.
Tahun lalu, ia membagikan 100 juta yen (sekitar Rp 12,3 miliar) untuk pengikutnya.
Masing-masing dari pemenangnya mendapat 1 juta yen (sekitar Rp 123 juta).
Kali ini ia memutuskan untuk menambah jumlah penerima sebanyak 10 kali lipat untuk hasil yang lebih akurat.
Tweet-nya tahun lalu bahkan berhasil memecahkan rekor sebagai tweet yang paling banyak medapat retweet sepanjang masa.
Mungkin tweet yang ia buat kali ini juga akan memecahkan rekor yang sama.
Maeza, yang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar 2,2 miliar USD (sekitar Rp 300 triliun), meminta penerima hadiah untuk membelanjakan uangnya.