Tetapi menurutnya, jika pemerintah Taur Matan Ruak memimpin hingga 10 tahun lagi, semua orang akan mati.
Dia mengambil contoh, untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, membayar catering juga tidak tahu bagaimana cara mengelola uang.
Pemerintahan itu juga tutup mata dalam menganggarkan proyek yang bersifat emergensi, seperti pandemi Covid-19.
“Ini artinya, selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah kemana."
"Kalau 10 tahun mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan,” katanya.
Gusmao menyebutkan, hampir dua tahun lebih pemerintahan yang dipimpin PM Taur Matan Ruak tidak memiliki anggaran negara, bahkan hingga saat ini.
Sementara itu, PM Taur Matan Ruak mengatakan bahwa, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan.
“Karena pertama, anggaran negara tidak lolos di Parlemen Nasional, dimana negara terpaksa menggunakan dana duaddecimal,” katanya.
Selain itu, Ruak menyebut Timor Leste dilanda bencana alam pada 13 Maret 2020 dan 22 Mei 2020, yang merusak rumah warga dan fasilitas publik yang mengalami kerugian mencapai 50 juta dolar AS (Rp 742 miliyar).