Kawasan itu dikenal dengan nama Kawasan Pengembangan Minyak bersama (Joint Petroleum Development Area).
Timor Leste mendapatkan 90% royalti dari kawasan itu dan masuk ke kas negara mereka.
Baca Juga: Krisdayanti Diberi Peringatan oleh Ahli Astrology: Diramal Bakal Ketiban Sial Sampai Tahun 2039
Sementara, Duta Besar Timor Leste untuk Australia Abel Guterres, yang sadar negaranya dikadali, berharap Australia akan menerima hukuman internasional dalam menentukan perbatasan.
"Kami menyambut Australia untuk mengambil langkah ini supaya kami dapat menyelesaikan masalah ini," ujar Guterres pada AP.
Timor Leste dan Australia membuka perundingan, tentang batas maritim, di hadapan panel beranggotakan lima pakar.
Sebelum perudingan itu, Timor Leste malah disadap Australia di kantor kabinetnya.
Begitu ketahuan mereka berdalih itu adalah perbaikan untuk mendapat informasi gas laut Timor Leste pada 2004.
Timor Leste yang ogah terus-terusan dikadali Australia memutuskan untuk membatalkan perjanjian lautnya.