Ternyata pelakor ini selalu memegang ponsel tersebut dan tentu saja hanya jawaban menyakitkan hati yang selalu ia dapat.
Ramlah dan anak-anaknya ini sudah tak lagi mendapat nafkah dari Lukman.
Bahkan kini ia harus berjuang melunasi utang yang ditinggalkan Lukman yang ternyata tidak sedikit.
‘’Saya jual truk, habis emas saya masukkan ke pegadaian, saya selalu mencicil ke para penagih dan saya tidak tahu berapa sebenarnya utang suamiku, sementara si pelakor bebas merdeka," keluhnya.
Di sisi lain sendiri, Ramlah masih bisa bersyukur karena bisa mencari nafkah sendiri.
Selama ini ia berjualan mainan dan hasilnya ini untuk menyambung hidup.