Suar.ID -Sebuah video penyelamatan bocah yang terapung di tengah laut sendirian viral.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat sang bocah tetap bertahan terapung dengan pelampung berbentuk unicorn berwarna putih.
Dikutip dari NYTimes, bocah perempuan berusia 3 tahun itu berenang di pantai kota Antirrio, Yunani pada Senin (24/8).
Namun, tiba-tiba angin bertiup kencang dan membuat bocah itu semakin menjauh dari bibir pantai.
Kejadian yang berlangsung begitu cepat membuat orangtua si bocah tak dapat berbuat apa pun.
Bocah itu pun terseret arus hingga ke laut, terapung sendirian.
Nasibnya masih beruntung, saat itu, Grigoris Karnesis, seorang kapten kapal feri veteran Yunani, melihat bocah itu.
Awalnya ia tak percaya dengan apa yag dilihatnya.
Bocah itu sangat kecil dan ban renang mainannya bergerak sangat cepat mengikuti ombak.
Karnesis, kapten kapal Salaminomachos itu pun berusaha mengemudikan kapal untuk mendekati bocah itu dan menyelamatkannya.
Saat kapal akhirnya mendekat, kru feri bisa mendengar teriakan bocah itu.
Selama terapung, bocah itu berpegang pada leher unicorn.
Karnesis berusaha keras membuat kapal feri berukuran besar tersebut untuk bisa cukup dekat dengan si bocah tanpa membuat pelampung unicorn itu tenggelam atau terhempas.
Ia juga harus mencegah pelampung unicorn itu tersedot oleh mesin kapal.
Dia mematikan mesin depan dan berusaha untuk 'membuat danau' di sekitar feri.
Saat sang kapten mengemudi, jalur yang digunakan untuk memuat mobil ke feri diturunkan.
Saudaranya, Vasilis Karnesis, seorang mekanik kapal berlari ke tepi peron dan menyelamtkan bocah itu.
"Tidak ada yang bisa dilakukan anak ini," katanya saat dihubungi melalui telepon.
Penyelamatan itu direkam oleh seorang penumpang, Petros Kritsonis.
Video tersebut pun viral dan sampai ke Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis.
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis memanggil kapten Kanesis dan mengucapkan terimakasih untuk seluruh kru.
Sementara Kritsonis mengatakan dia mengunggah video "untuk menunjukkan bahaya mainan laut yang kita semua gunakan secara luas".
Unggahannya dengan cepat dipenuhi dengan komentar dari orang-orang yang menyalahkan orang tua.
Keluarga tersebut menolak permintaan untuk wawancara dan tidak dapat dihubungi, dan Karnesis mengatakan kritik tersebut tidak adil.
“Kami tidak tahu apa yang bisa terjadi dari satu momen ke momen berikutnya,” katanya.
Simak videonya: