Wanita tersebut juga mengeluh ke pengadilan, karena pasangan ini tidak pernah berdebat, dan suaminya sekalipun tidak pernah berteriak kepadanya.
Namun, karena perlakukan bebas kejam dan kebaikan yang terlalu ekstrem ini, membuatnya tidak tahan.
"Aku butuh banyak diskusi nyata dan argumen bukan kehidupan tanpa kerumitan, dan penuh dengan kebaikan," katanya.
"Aku tercekik oleh cinta dan kasih sayangnya yang ekstrem, dia bahkan membantu saya membersihkan rumah tanpa memintanya," tambahnya.
Bahkan, gugatan cerai yang dilayangkan istrinya pada sang suami, tidak mebendung kasih sayang sang suami dan terus menyayanginya.
Dia juga memohon pada pengadilan untuk menolaknya.
Suami itu mengatakan di pengadilan, "Tidak adil untuk menilai pernikahan sejak tahun pertama, dan semua orang belajar dari kesalahan mereka, saya selalu ingin menjadi suami yang sempurna dan baik."
Pengadilan memerintahkan kasus tersebut ditunda, dan memberikan pasangan itu kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. (gulf news)
Artikel ini sudah tayang di TribunMedan.com dengan judul Bosan Suami Terlalu Baik dan Pemaaf, Istri Ajukan Gugatan Cerai: Saya Ingin Suami yang Mau Berdebat