Kecurigaan itu telah ada sejak tahun pertama merantau di Amerika.
Namun, S tak bisa membuktikan kecurigaannya.
"Kalau curiga sudah lama, pada tahun pertama sudah curiga.
Tapi karena demi anak, saya tetap bertahan.
Karena kalau pulang, mau kerja apa bingung," kata S.
Menurut dia, kejengkelan dan curiganya memuncak saat berada di rumah.
Istrinya selalu berbelit saat diminta menjelaskan penggunaan uang yang dikirim dari Amerika.
Padahal, kata S, jumlah uang yang dikirimkan kepada istri untuk keperluan di rumah sekitar Rp 2 miliar.
Dia merinci, uang sebanyak Rp 35 juta hampir selalu dikirimkan setiap bulan sejak 2011.
"Kira-kira yang saya kirimkan, ada Rp 2 miliar.
Tapi waktu di rumah kok tidak ada apa-apanya," ujar S.