Follow Us

Keluarganya Jadi Orang Terkaya di Indonesia dengan Perusahaan Tersebar di Mana-mana, Putri Keluarga Bos Djarum Ini Menolak Hidup Mewah dan Lebih Memilih Jadi Biarawi yang Mengabdi kepada Umat

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 31 Juli 2020 | 16:08
Kisah Suster Lucy Agnes, Putri keluarga Bos Djarum yang Menolak Hidup Mewah dan Pilih Jadi Biarawati
Tribunnews.com

Kisah Suster Lucy Agnes, Putri keluarga Bos Djarum yang Menolak Hidup Mewah dan Pilih Jadi Biarawati

Suar.ID - Sekira pertengahan 2017 lalu, beredar sebuah foto seorang suster yang disebut cucu dari pendiri Djarum.

Benar, dia adalah Suster Lucy Agnes.

Dalam foto itu tampak dia begitu sederhana dengan jubah khas pengikut Ibu Teresa.

Ada aura kedamaian terpancar dari dirinya.

Akan tetapi yang membuat sosok ini istimewa adalah dari keluarga mana dia berasal.

Orang pun bertanya-tanya, benarkah Suster Lucy Agnes merupakan cucu pemilik Djarum?

Dikutip dari Alumnimaterdei.com, Suster Lucy Agnes adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko yang merupakan pemilik restoran Ayam Bulungan.

Cecilia adalah saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono.

Suster Lucy Agnes terlahir dengan nama Maria Donna Dewiyanti Darmoko.

Meskipun berasal dari keluarga orang paling tajir di Indonesia, Lucy Agnes ternyata memilih hidup sederhana dan melayani umat.

Yang paling membuat kagum adalah Lucy merupakan pengikut Ibu Teresa yang dikenal hanya memiliki dua set pakaian.

Menurut rekan-rekannya, Suster Lucy yang kuliah S2 di Amerika Serikat ini sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.

Di Kalkuta, India, di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, konon Lucy paling sedia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.

Dia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien.

Suster Lucy mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.

“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor," ujarnya.

"Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah."

Ketika dia meninggalkan orang-orang itu, sesuatu membuatnya melambat, seolah-olah ada yang menyuruhnya kembali kepada mereka.

"Untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu," tambahnya.

Maria Donna memutuskan untuk masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes.

Orang tuanya sangat menentang pilihan ini.

Sekarang dia bertugas di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.

Luar biasa, bukan?

Sebagai anak yang berasal dari keluarga kaya, Maria Donna sempat merasakan sekolah di luar negeri.

SMA dan kuliah di Pert Australia, kemudian menyelesaikan jenjang master/magister (S2) di salah satu kampus di Chicago, Amerika Serikat.

Sifat sederhana Suster Lucy sudah terlihat sejak remaja.

“Saat masih SMA, kalau dibeli orangtuanya tas-tas mahal, dia enggak mau pake,” kata kerabatnya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest