Setelah dicari oleh keluarganya, korban ditemukan dalam keadaan telanjang, berbaring di lantai rumahnya dan dalam kondisi kritis.
Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
"Setelah dia cukup sadar, dia mengatakan kepada kami bahwa istrinya dan kakak ipar laki-lakinya menyeretnya dan menyiksanya," klaim adik perempuan korban.
Korban pun meninggal tak lama di rumah sakit.
Sebuah laporan rumah sakit mengatakan pria itu menderita pendarahan otak, pembekuan darah di kulit kepala akibat tumbukan benda padat dan tungkai kaki yang tidak mampu lagi bergerak.
Istri korban yang diduga pelaku penyiksaan dan pembunuhan itu, diketahui berusia 55 tahun, seorang administrator sekolah.
Sementara saudara laki-lakinya, adalah seorang penjual suku cadang mobil.
Keduanya membantah telah menyiksa dan membunuh korban.
Akhirnya, jaksa penuntut setempat memerintahkan penahanan atas tuduhan pembunuhan berencana.
Otopsi mayat korban pun dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian.
Sejauh ini, kekerasan dalam rumah tangga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Mesir.