Lima pemerintah lainnya mengklaim seluruh atau sebagian dari laut, yang bernilai sekitar US$ 5 triliun dari lalu lintas barang yang dikirimkan setiap tahun.
Angkatan Laut AS mengatakan pada akhir pekan bahwa USS Nimitz dan USS Ronald Reagan bersama dengan kapal dan pesawatnya melakukan latihan yang dirancang untuk memaksimalkan kemampuan pertahanan udara.
Juga memperluas jangkauan serangan maritim presisi jarak jauh dari pesawat berbasis kapal induk di area operasi yang berkembang pesat.
"China telah beberapa kali mengalami ancaman yang ditimbulkan oleh AS di laut dengan penyebaran beberapa kapal induknya," kata Wang dalam sebuah artikel di situs web Phoenix Television, jaringan televisi yang sebagian sahamnya milik negara, yang juga dikutip South China Morning Post.
“Tekad Tiongkok untuk menjaga integritas teritorial, kedaulatan, dan kepentingan maritimnya tidak akan goyah (setelah) ancaman terbaru yang ditimbulkan oleh AS. Militer Tiongkok siap dan akan menangani (ancaman) dengan mudah,” tambahnya.
Tabloid China, Global Times juga mengutip analis militer yang mengatakan Beijing memiliki kendali penuh atas situasi tersebut.
"China memiliki berbagai pilihan senjata pembawa anti-pesawat terbang seperti misil DF-21D dan 'pembunuh kapal induk' DF-26," kata surat kabar itu, mengutip analis. “Laut China Selatan sepenuhnya berada dalam jangkauan PLA; setiap pergerakan kapal induk AS di kawasan itu adalah kesenangan PLA."
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judulKonflik Laut China Selatan memanas, kapal perang AS kirim pesan ke Beijing