:blur(7):quality(50)/photo/2019/10/16/3553805812.jpg)
Akan tetapi, kata Longo, perlu perjuangan ekstra keras.
"Kita harus berjuang, menderita, dan menunjukkan ketahanan. Saya tidak suka berbicara di saat yang panas, jadi saya akan membahasnya dengan para pemain saya besok pagi," kata Longo kepada Sky Sport Italia.
“Saya percaya bahwa Torino bermain dengan semangat pengorbanan yang hebat melawan tim yang kuat seperti Lazio," imbuhnya.
"Bermain setiap tiga hari, kami dipaksa untuk mengambil pendekatan ini. Kami perlu energi untuk menekan Lazio ke atas dan kami memberi 110 persen,” lanjutnya.
Sayang, perjuangan keras itu tak membuahkan hasil. Padahal II Toro sempat unggul lebih dulu lewat gol Andrea Belotti di menit kelima lewat titik penalti. Keunggulan 1-0 itu terjaga hingga turun minum.
Namun, memasuki babak kedua, skuad asuhan Longo tak mampu menjaga keunggulan itu.
Benteng pertahanan II Toro akhirnya runtuh ketika striker tangguh Lazio, Ciro Immobile, mendapat umpan matang dari Luis Alberto, di menit ke-48. Skor pun jadi imbang 1-1.
Skuad asuhan Simone Inzaghi langsung terpacu semangatnya untuk mencuri kemenangan di kandang lawan.
Upaya ini berhasil saat Immobile memberi umpan kepada Marco Parolo di menit ke-72. Skor 1-2 pun bertahan hingga laga berakhir.
“Sebenarnya kami bisa mengelak dari kekalahan, jika lini pertahanan kami tetap kuat. Mungkin kita bisa mendapatkan hasil positif tanpa sedikit kesalahan. Semua ini jadi pengalaman kami di laga berikut," ujar Longo.
Para penggemar II Toro pun mulai mencerca. Sebab, Torino sekarang dalam bahaya degradasi.
“Kita tidak harus membiarkan diri kita terbawa oleh apa yang datang dari luar. Kita tahu perjalanan klub yang harus menyelamatkan statusnya," ujarnya.
