"Kan ada Covid pembeli sepi, terus tutup. Kan juga tidak boleh keluar rumah, saya hanya di rumah saja,"bebernya.
Setelah keadaan mulai kondusif dan ada aturan new normal itu, dirinya memutuskan untuk berjualan bubur.
Awalnya Nani berjualan di depan rumahnya di Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
Sebelum memutuskan untuk kembali membuka warungnya, ia bingung karena tidak ada penghasilan sama sekali.
Nani pun akhirnya memutuskan untuk berjualan bubur demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Saya kan kepikiran tidak jualan kan tidak punya uang, mau makan apa. Ya terus jualan bubur di depan rumah,"ungkapnya.
Kemudian, Nani memindahkan lapak jualan buburnya ke Jalan Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
Harapannya, pembeli semakin banyak karena berjualan di pinggir jalan.
"Di sini saya mulai buka dari jam 05.30 WIB sampai jam 10.00 WIB," tuturnya.
Suatu hari, dia melihat ponakannya sedang bermain mengenakan topeng.
Kemudian, terbersit dalam pikirannya ide unik berjualan dengan mengenakan topeng.