Suar.ID - Perubahan bentuk tubuh penyanyi Adele sudah mencuri perhatian sejak tahun lalu.
Bagaimana tidak? Penyanyi yang awalnya diketahui memiliki tubuh besar itu perlahan terlihat semakin kurus.
Bukan dilakukan secara instan, bagaimana kisah perjalanan sukses diet yang dilakukan pelantun "All I Ask" itu, berikut rangkumannya.
Sejak bercerai semakin kurus
Bercerai dari suaminya Simon Konecki pada April 2019, Adele seperti ingin mengubah hidupnya.
Adele banyak menghabiskan waktu untuk olahraga.
Hasilnya, di bulan Oktober 2019, Adele sudah terlihat jauh berbeda.
Kombinasi olahraga dan diet Adele melakukan diet sirtfood dan kombinasi olahraga seperti pilates serta angkat beban.
Selain itu, Adele juga tidak lagi minum teh serta mengurangi konsumsi gula.
Turun 19 kilogram Berkat usahanya itu, di bulan Oktober tahun lalu, Adele sudah berhasil menurunkan berat badan hingga 19 kilogram.
Sejak saat itu, penampilan Adele terus mencuri perhatian dan mendapat pujian.
Seperti ketika dia bersama Harry Styles dan James Corden awal tahun 2020.
Tubuh Adele rupanya menginspirasi banyak orang saat itu. Mereka jadi percaya kalau orang bisa memiliki tubuh ideal dengan berusaha keras.
Buat pangling
Februari 2020, saat muncul di pesta Oscar yang digelar Guy Oseary di Hollywood, Adele terlihat sangat berbeda.
Dalam foto yang diunggah pembawa acara televisi Polandia Kinga Rusin, penampilan Adele pada pesta itu terlihat jelas.
Menurut sumber lain, Adele terlihat mengagumkan dan sangat tinggi malam itu.
"Pinggangnya kecil dan dia memiliki bentuk badan bak jam pasir di balik gaun bermotif leopard," kata sumber itu.
Begitupun ketika akhirnya dia mengunggah di media sosialnya baru-baru ini.
Setelah hampir empat bulan tak pernah memperbarui laman Instagram-nya, Adele tiba-tiba muncul dengan foto tubuhnya yang langsing.
Berat badan Adele dikabarkan turun drastis sampai 8 stone atau sekitar 50 kilogram.
Tubuh Gemuknya Sempat jadi Inspirasi
Baru-baru ini, perancang label Chanel, Karl Lagerfeld menyatakan penyanyi dan pencipta lagu Adele terlalu gemuk.
Musisi peraih enam trofi Grammy Awards 2012 ini pun menekankan, ia bangga akan tubuhnya karena ia mewakili setiap perempuan.
Sebuah pernyataan yang bukan sekadar bentuk penghargaan atas diri sendiri, namun juga statement fashion.
Bahwa perempuan bertubuh besar juga berhak bergaya dengan caranya.
Respons positif Adele membalas pernyataan Lagerfeld, rupanya juga sejalan dengan realitas industri ritel fashion.
Adele bicara sejujurnya, karena pada kenyataannya kebanyakan perempuan barat memang memiliki tubuh plus-size sepertinya.
Bukan tubuh kurus yang dikomersialisasikan melalui media massa, juga panggung busana.
Meski panggung busana masih menampilkan postur kurus sebagai idealitas tubuh model perempuan, namun tak demikian di tingkat ritel fashion sesungguhnya.
Pelaku bisnis ritel fashion memberikan lebih banyak pilihan bagi perempuan untuk bergaya dengan busana plus-size.
James Hall, Consumer Affairs Editor The Telegraph menuliskan, salah satu perusahaan manekin terbesar di Inggris, melaporkan tingginya permintaan manekin untuk perempuan berukuran besar.
Displaysense, penyedia manekin untuk jaringan clothing skala besar di Inggris ini mencatat kenaikan 16 persen dalam penjualan manekin plus-size pada 2011.
Total penjualan manekin plus-size naik dari 4.600 unit menjadi 5.000 unit.
Jim Moody, eksekutif Displaysense, mengatakan pernyataan desainer busana Lagerfeld melenceng dari fakta.
"Lagerfeld mungkin menginginkan ukuran nol di catwalk, tapi pasar clothing untuk ukuran plus semakin berkembang dan semakin dilirik jaringan ritel fashion," jelas Moody.
Riset terkini di Inggris juga menunjukkan, satu dari lima perempuan Inggris menggunakan busana ukuran plus.
Diperkirakan, pertumbuhan pasar busana perempuan berukuran besar mencapai 50 persen lima tahun belakangan, dengan kenaikan nilai transaksi dari 2,7 miliar poundsterling (Rp 38,7 triliun) menjadi 4 miliar poundsterling (Rp 57,3 triliun) pada 2011.
Angka ini lebih tinggi, dibandingkan 15 persen pertumbuhan pasar busana perempuan mainstream.
"Figur berlekuk kembali digemari dan jadi tren di musim semi dan panas. Kami percaya, tren ini muncul karena fashion vintage kembali digemari, terutama dari era 40-50-an, yang cocok untuk tubuh jam pasir," jelasnya.
Tak hanya Adele yang merepresentasikan tubuh perempuan kebanyakan.
Musim panas lalu, majalah Vogue Italia juga mengapresiasi postur jam pasir, menampilkan tiga model dengan tubuh berlekuk di barisan terdepan.
Saat itu, Franca Sozzani, pemimpin redaksi majalah tersebut mengatakan, "Mengapa para perempuan ini harus kurus? Banyak perempuan cantik yang bertubuh besar dan mereka juga lebih feminin."
Belum lama ini, retailer pakaian dalam Ann Summers juga mengapresiasi plus-size melalui kompetisi pencarian model untuk kampanye lingerie Hari Valentine.
Pencarian model ini berakhir dengan terpilihnya Lucy Moore, 20, mahasiswi jurusan hukum kriminal di University of Westminster, London, Inggris yang mengalahkan 4.000 model lainnya.
Terpilihnya Moore sebagai model lingerie plus-size mewakili perempuan yang sesungguhnya.
Seperti Adele yang bangga menjadi dirinya sendiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Transformasi Adele yang Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 50 Kilogram", dan "Ketika Adele Membuat "Statement Fashion"".