Suar.ID -Kasus video prank YouTuber Ferdian Paleka yang bagikan sembako sampah berbuntut panjang.
Dalam video pranknya, diketahui ia bersama temannya melakukan aksi bagi-bagi dus sembako.
Ferdian Paleka juga terlihat sempat memberikan paket sembako tersebut kepada waria yang ada di pinggir jalan.
Betapa senangnya raut wajah waria tersebut ketika menerima bantuan sembako dari sang YouTuber.
Namun setelah dibuka, isinya ternyata hanya sampah dan bebatuan.
Aksi prank yang dilakukan Ferdian Paleka pun viral dan mendapat kecaman dari warganet.
Aksi yang dilakukan pemuda itu dinilai sangat tidak terpuji, mengingat kondisi saat ini sedang pandemi dan banyak orang yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Setelah video pranknya viral, kini YouTuber tersebut tengah diburu anggota Polrestabes Bandung.
Ferdian Paleka merupakan satu diantara YouTuber yang diduga terlibat dalam aksi prank pembagian sembako berisi sampah di Bandung.
Kasatserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP Galih Indragiri mengatakan pihaknya sempat mencari Ferdian Paleka ke rumahnya di kawasan Baleendah, Bandung.
"Sempat juga kita sentuh ke rumahnya, tapi yang bersangkutan tidak ada di situ," kata Galih saat ditemui oleh Tribun Jabar di Mapolrestabes Bandung, Senin (4/5/2020).
Dalamtayangan YouTube tvOnesNews (4/5/2020), ibu tiri Ferdian Paleka, Nita Novianti tak menyangka bahwa anak sambungnya tega berbuat hal demikian.
Sambil terisak, Nita pun meminta maaf kepada korban atas perbuatan yang telah dilakukan anaknya itu.
"Dari keluarga Ferdiansyah, biarpun saya ibu sebelah (ibu tiri), saya minta maaf ke semuanya," ujar Nita suaranya bergetar.
Ia tampak tak kuasa menahan tangis kala menyampaikan permohonan maafnya atas aksi tak terpuji Ferdian Paleka.
"Khususnya ke korban, dari perlakuan enggak enak dari Ferdiansyah sama temen-temennya," sambung Nita mulai terisak.
Air matanya kini tak terbendung, bicaranya mulai terbata-bata.
Meski begitu, ia tetap menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak terkhususnya kepada korban.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya," kata Nita.
Nita mengatakan, biarlah kejadian ini menjaid pembelajaran bagi anaknya.
Ia juga berharap setelah kejadian ini putranya bisa bersikap lebih dewasa dalam bertindak.
"Mungkin bukan maksud mereka (bertindak) berlebihan,"
"Mungkin kejadian ini jadi pembelajaran mereka juga, agar lebih dewasa," ungkap Nita.
(Tribun Jabar)