Anehnya, kedua warga yang mengadu pada Daham itu tidak berprofesi yang sama dengannya.
Kedua warga Boyolali tersebut merupakan ibu rumah tangga dan pekerja pabrik.
"Yang dari Simo ibu rumah tangga, yang Cepogo pekerja pabrik," terangnya.
Sampai saat ini, ia belum melapor pada pihak kelurahan setempat mengenai bantuan miaterius itu.
Meskipun begitu, ia tak berniat mencairkan bantuan karena ia merasa cukup mampu ketimbang orang lain di sekitarnya yang lebih membutuhkan.
"Belum laporan, tapi uangnya belum saya cairkan," ungkap Daham.
"Karena bukan apa-apa, saya sebenarnya gak seharusnya dapat ini, saya merasa masih mampu" jelasnya.
"Kalau memang kebijakan pemerintah dengan sistem random acak saya pikir ini salah sih, karena gak akan sesuai sasaran," terangnya.
Daham menduga bantuan misterius yang ia terima tersebut berasal dari Kementrian Sosial.
Praduganya itu menguat setelah ia membaca berita Kemensos yang mencairkan bantuan sejumlah sama yang ia terima.
"Dari Kementerian Sosial, ada di berita, penyalurannya lewat pos, transfer dan diserahkan langsung," pungkas Daham.