Hal ini sempat dijelaskan oleh ahli bedah Giancarlo McEvenue yang merawat wanita yang beruntung ini.
"Implan menyebabkan perubahan lintasan peluru," kata McEvenue.
"Entri luka peluru ada di payudara kiri, tapi patah tulang rusuk ada di sisi kanan," sambungnya.
Dokter ini kemudian menjelaskan kalau hal tersebut terjadi karena saat peluru ditembakkan, peluru itu menyasar sisi kiri, kemudian baru memantul di tulang dada payudara kanan.
Sehingga karena hal ini membuat tulang rusuk sisi kanan patah.
"Peluru memasuki kulit di sisi kiri pertama, dan kemudian memantul di tulang dada ke payudara kanan dan mematahkan tulang rusuknya di sisi kanan," jelas sang dokter.
Para peneliti pun menjelaskan kalau peluru mungkin akan mengenai hati wanita itu jika saja bukan karena defleksi pada lintasan proyektil akibat implan payudara kiri korban.
"Implan ini menutupi jantung dan rongga intrathoracic dan karena itu kemungkinan menyelamatkan nyawa wanita," jelas peneliti.
Penelitian McEvenue pada kasus tersebut, dalam jurnal medis SAGE, mengklaim itu adalah kasus pertama yang diketahui dari implansilikon yang mengubah lintasan peluru.