Follow Us

Curhat ke Luna Maya Soal Imbas Pandemi Corona, Ahok Ngaku Senang 'Dikurung' Lagi: Lebih Enak Daripada di Mako Brimob!

Rahma Imanina Hasfi - Rabu, 15 April 2020 | 10:00
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Kompas.com

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

Suar.ID - Pandemi virus corona yang menyebar luas di seluruh dunia, membuat beberapa aktivitas orang-orang terganggu.Tak hanya bagi pasien yang positif corona, warga lainnya pun harus tetap berada di rumah untuk mengurangi penyebaran virus tersebut.Di tengah pandemi corona ini, orang-orang dihimbau untuk melakukan segala aktivitas dari rumah, termasuk bekerja.

Baca Juga: Meskipun Hasil Rapid Test Negatif Covid-19, namun Seorang PDP di Pasuruan ini Meninggal Dunia! Kok Bisa?Eks gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun juga menjalani work from home selama pandemi corona.Ia pun membagikan curhatan soal aktivitasnya selama 'dikurung' di rumah saja.

Baru-baru ini, Luna Maya menghubungi deretan rekan artis hingga public figure saat di rumah saja.Ia pun sempat menanyakan kabar Komisaris Utama Pertamina tersebut.Banyak tanya soal kehidupan, Luna Maya pun menanyakan perihal imbas pandemi Corona kepada pejabat BUMN yang satu ini lewat unggahan video di kanal YouTube Luna Maya pada Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: 24 Hari di Rumah terus selama Pandemi Corona, Tiba-tiba Penampilan Ruben Onsu Berubah jadi Semakin Macho: Gua Males Ngapa-ngapainMulanya Luna Maya mengucapkan terima kasih telah dikirimi buku 'Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob'. Kemudian Luna Maya menanyakan kabar terkini Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina itu."Gimana Pak, apa kabar?" tanya Luna Maya saat menjalani teleconference dengan Ahok, seperti dilihat, Selasa (14/4/2020)."Ya bersyukur jugalah orang pada tanya dikurung di rumah kerja gimana, saya bilang kayaknya ini lebih enak daripada Mako Brimob sih. Jadi kita pernah alami lebih susah," timpal Ahok.

Ahok juga mengatakan, selama menjalani WFH, ia hanya mengandalkan teleconference dengan jajaran di Pertamina. Terlebih tim bagian ladang Pertamina juga ada yang di luar negeri."Kita bisa sampai 10 ribu orang telewicara jadi kita mulai biasakan kerja teknologi, bagian ladangnya minyak Pertamina di luar negeri juga kan banyak, kemarin kita town hall meeting itu sampai 10 ribu orang terlibat ngomong. Tapi kita kuncinya ya. Lebih padat kita kerja begini dan lebih banyak," tutur Ahok.

Baca Juga: Boroknya Semakin Terbongkar, Saksi Beberkan Sekjen PDI Perjuangan Pernah Lakukan Hal Ini dengan Wahyu SetiawanMeski demikian, Ahok mengatakan selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Dia juga menceritakan ketatnya protokol di kawasan huniannya selama pandemi Corona."Hari ini tiba-tiba jadi sadar betapa kalau dulu bisa kunjungi saudara kita nggak lakukan karena sibuk kerja, kalau lagi pas kumpul alasan masih ada minggu depan, tiba tiba-tiba sekarang kehilangan nggak bisa lakukan lagi, sama saudara, sama anak beda tempat tinggal juga nggak bisa, kompleksnya nggak bisa kasih orang luar masuk," jelasnya.

"Kasihan sekuriti mereka pulang itu disemprot sekuriti, mertua saya juga karena protokol. Disinfektan itu lho. Banyak hal kita syukuri kita tak pernah berpikir akan ditahan lagi di rumah seperti ini," imbuhnya.Ahok kemudian ditanya soal kerinduannya di kancah politik. Bagi Ahok, politik adalah bagaimana memikirkan kesejahteraan masyarakat. Posisinya sekarang sebagai pejabat Pertamina, Ahok mengatakan berupaya agar masyarakat bisa mendapatkan pasokan elpiji yang merata."Kayaknya aku juga gimana ya bilang kangen politik, bagi saya politik itu kan bagaimana memikirkan kesejahteraan rakyat, makanya saya tetap masuk di politik saya anggota parpol, saya juga buat aplikasi Jangkau, dan kita juga tentu ingin jadikan Pertamina ada 135, saya harap bisa jadi nomor 911-nya Amerika, jadi palugada, karena Pertamina kita mau dorong tiap desa itu ada SPBU sehingga orang bisa dapatkan elpiji," jelasnya.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Terawang Jennifer Dunn belum akan Bisa Keluar dari Dunia Kegelapan, Singgung Hijab sekadar Penutup Imej Buruk di Mata Publik

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest