Dalam surat itu mereka menjelaskan tentang apakah virus corona akan berhenti menyebar di iklim yang lebih hangat.
Dalam surat tersebut tertulis, "Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus corona memiliki kemungkinan menular kurang efisien di lingkungan dengan suhu dan kelembapan sekitar yang lebih tinggi."
"Namun mengingat kurangnya imunitas inang, secara global, pengurangan efisiensi penularan ini mungkin tidak mengarah pada pengurangan penyebaran penyakit," tulisnya.
Dalam surat itu mereka juga menjelaskan tentang studi wabah di China.
Di dalamnya menunjukkan bahwa bahkan dalam kondisi yang hangat dan lembab virus itu masih menyebar secara eksponensial.
Oleh karena itu, peneliti meminta masyarakat untuk tidak bergantung pada cuaca hangat untuk mencegah virus corona atau Covid-19.
Meskipun kita bisa berharap cuaca akan memberikan kontribusi pada pengurangan penularan, kita tidak bisa bergantung pada itu saja," ujar Dr William Schaffner, seorang ahli dari Vanderbilt University Medical Center.
Menurutnya, masyarakat tetap harus mengutamakan physical distancing untuk mengurangi penularan virus corona.
"Kita tetap harus mengutamakan jarak sosial dan langkah untuk mengurangi penularan," katanya.
Sebelumnya, Donald Trump meyakinkan bahwa virus ini dapat sedikit melambat pada musim hangat.