Follow Us

Kasus Corona di Indonesia Kian Bertambah dan Berpotensi jadi Episentrum Baru, Jubir Pemerintah: Banyak Aturan Kalau Tidak Ada yang Mematuhi Ya Percuma

Adrie P. Saputra - Minggu, 12 April 2020 | 17:15
Ilustrasi COVID-19.
Pixabay

Ilustrasi COVID-19.

Suar.ID - Hingga kini kasus terkait virus corona yang menjangkiti manusia di Indonesia terus bertambah.

Hingga hari Minggu (12/4/2020), tercatat ada 3.842 kasus terkait virus corona di Indonesia.Segala upaya dilakukan oleh pemerintah demi menekan laju penyebaran virus baru ini.Namun, jika masyarakat tak mau patuh dan taat aturan pemerintah maka hal mengerikan ini berpotensi bisa terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Nasibnya Berubah hanya karena Sebuah Foto, Dulunya Mengemis Belas Kasih Orang, Pengemis Berparas Cantik Ini Kini Hidup EnakJuru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah potensi Indonesia menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikan Yuri menanggapi Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih yang menyebutkan, Indonesia berpotensi menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19 jika tidak segera melakukan kontrol.

"Nah itu (PSBB), apakah kita selama ini tidak melakukan pencegahan?" kata Yurianto ketika dihubungi wartawan, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Makin Membengkak, Sosok Ini Sebut Virus Corona Bisa Muncul Tiap Beberapa Tahun Sekali, Dia Memberikan Solusi Ini

Yuri mengatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat, pemerintah sudah membuat berbagai aturan dan saat ini masyarakat harus mematuhi aturan tersebut.

"Iya, (butuh kerja sama masyarakat). Peraturannya sudah banyak, tinggal dipatuhi saja. Banyak aturan kalau tidak ada yang mematuhi ya percuma," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, setelah Amerika dan Eropa, Asia Tenggara disebut berpeluang menjadi episentrum baru pandemi Covid-19 jika wabah tidak terkontrol.

Regional Director WHO kawasan Asia Tenggara telah mengeluarkan sebuah media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara di Asia Tenggara.Ia berujar, gelombang episentrum wabah corona dari Amerika dan Eropa akan menuju Asia Tenggara. Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG Diah Saminarsih menyampaikan bahwa potensi pergeseran gelombang episentrum wabah ke wilayah Asia Tenggara ini bisa jadi sangat besar jika tidak terkontrol dari sekarang.

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Mbak You Terawang Serangan Virus Corona akan Membabi Buta antara April dan Juni, Sebut Akan Ada Penjarahan dan Banyak Kriminal: Sediakan Ubi dan Kentang

Selain itu, India di Asia Selatan juga disorot WHO sebagai negara yang padat penduduk. "Indonesia dan India, apabila epidemi tidak terkontrol di dua negara tersebut, maka kawasan Asia Tenggara menjadi episentrum baru (Covid-19) di dunia," kata Diah dalam diskusi daring bertajuk "Hari Kesehatan Dunia 2020: Aksi Nyata Masyarakat Sipil di Masa Pandemi", Kamis (9/4/2020).Saat ini, episentrum ada di Amerika dan Eropa.

Di Amerika Serikat, angka kematian bahkan bisa mencapai sekitar 1.000 kematian per hari."Kita tentu ingin menghindari ini terjadi di kawasan Asia Tenggara, termasuk menghindari ini terjadi di Indonesia," ujar dia. Oleh sebab itu, Diah berujar Indonesia sebagai negara yang "terlambat" terinfeksi virus corona bisa mengambil pelajaran akan hal-hal yang dilakukan di negara lain.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul: Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Episentrum Baru Covid-19, Ini Respons Jubir Pemerintah

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest