Pada tahun 2005, bibi Putri Toshi, Putri Sayako, menikah dengan rakyat jelata di depan hanya 30 orang.
Dia tidak punya pilihan selain melepaskan gelarnya dan pindah dari Istana Kekaisaran ke apartemen biasa di Tokyo.
Untuk mempersiapkannya menghadapi kehidupan baru sebagai orang biasa, ia harus diajari cara mengemudi dan dibawa ke supermarket untuk diajari cara berbelanja.
Dan tahun lalu, sepupu Toshi, Putri Ayako, juga kehilangan gelar dan hak istimewanya setelah menikahi pacar Kei Moraya, yang bekerja di sebuah perusahaan perkapalan.
Sejak dia dilahirkan, sang putri telah dikelilingi oleh kekayaan mewah yang gila-gilaan. Ada sepasukan hamba yang siap untuk memenuhi setiap keinginannya dan uang bukanlah masalah bagi apa pun yang dia inginkan.
Dia tidak pernah harus melakukan apa pun untuk dirinya sendiri dan ayahnya.
Sekarang ada seruan untuk memodernisasi monarki di Jepang sehingga wanita dapat memerintah dan menikah di luar kaum bangsawan.
Putri Toshi akan bisa menjadi penguasa monarki lain, seperti di Inggris dan di Belanda.
Di Jepang hanya ada tiga pewaris takhta, adik Kaisar Naruhito Putra Mahkota Akishino, 53, putranya Pangeran Hisahito, 12, dan paman kaisar Pangeran Hitachi, 83.