Waktu itu, ia hanya memberikan obat biasa dari warung untuk mengobati suaminya.
"Waktu itu kan malam, Pak, terus cuma diobati biasa sampai pagi. Pagi kok saya pegang gini kok masih anget gitu, Pak. Terus saya periksa ke klinik. Terus habis itu udah reda panasnya. Tapi hari Jumat kok panas lagi, terus dibawa ke RS Yarsis. Dokter bilang bapak sakit tifus," katanya.
Suami kemudian meninggal
Demam di tubuh suaminya tak kunjung turun.
Sang suami kemudian menjalani rawat inap dan dirujuk ke RSUD Moewardi, Solo.
Di sana, suaminya menjalani tes swab dan dinyatakan positif corona hingga akhirnya meninggal dunia.
Siti pun kemudian dijemput oleh tim medis dari RSUD Dr Moewardi untuk dirawat di ruang isolasi.
Ia juga dinyatakan positif corona.
Ini yang dia rasakan
Ibu tiga anak tersebut bercerita, ia tak mengalami batuk, pilek, demam tinggi, serta sesak napas.
Namun, ketika diisolasi di rumah sakit, Purwanti terus-menerus merasa kehausan.
"Waktu dirawat saya ditanya dokter keluhannya apa, ndak ada. Cuma waktu di rumah sakit itu rasane ngelak (haus) gitu lho, Pak. Minum terus gitu rasane (rasanya) cuma itu thok (saja),” ujar Purwanti.