Sehari-hari Mbah Hawati berdagang gorengan, kerupuk, sate usus, dan buah-buahan dengan gerobaknya, Dari dagangannya, Mbah Hawati hanya mengambi keuntungan Rp 200 per item.
Nenek asal Madura itu bercerita ia ke Surabaya bersama suaminya setelah menikah.
Namun ia mengaku lupa tahun pertama kali datang di Surabaya.
"Tahun berapanya saya lupa. Pokoknya pas itu awal nikah sama suami, saya langsung dibawa ke Surabaya," kata Mbah Hawati.
Baca Juga: WHO Kirim Surat untuk Jokowi, Minta RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona
Saat pertama kali datang, Mbah Hawati berjualan dawet dengan cara menyunggi daganganya di atas kepala.
"Itu saya jualan es dawet," ucap Mbah Hawati. Sang suami tercinta meninggal pada tahun 2005.
Lima tahun kemudian, Mbah Hawati berdagang menggunakan gerobak agar dapat berkeliling kampung lebih jauh.
"Ya Alhamdulillah muternya saya bisa lebih jauh sekarang," jelas Mbah Hawati.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Video Maling Curi Rp 45.000 di Gerobak Gorengan, Mbah Hawati Mengaku Ikhlas