Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tim Dokter Teliti Bagian Otak Gadis ABG Tersangka Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Singgung Gambar dan Tontonan Pelaku: Kalau Terlalu Candu, Lama-kelamaan Mempengaruhi Dia...

Aditya Eriza Fahmi - Rabu, 11 Maret 2020 | 16:45
Coretan gambar karya NF
Kolase (Tribun Jakarta - Warta Kota)

Coretan gambar karya NF

Suar.ID -NF, gadis ABG pembunuh bocah 5 tahun sedang di observasi di Rumah Sakit polri Kramat Jati.

Ia tiba disana pada Minggu (8/3) sore.

Setibanya disana NF langsung menjalani observasi di hadapan tim dokter yang memeriksannya.

Banyak orang berpendapat melihat kasus NF yang tega membunuh APA (5), teman main adiknya, secara sadis pada Kamis (5/3/2020) dan jasadnya sempat disimpan di lemari.

Baca Juga: Tinggalkan Surat Wasiat yang Menggetarkan Jiwa, Pasangan Suami Istri ini Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Diduga ini Jadi Penyebabnya...

Kasus ini terungkap keesokannya, ketika NF menyerahkan diri ke polisi dan mengaku ada mayat di dalam lemarinya.

Almarhumah APA sudah dimakamkan di pekuburan Karet dan pihak keluarga tak menyangka NF tega membunuhnya.

Padahal selama ini sudah dianggap keluarga.

Ibunda APA, Ratnawati (34), mengatakan keluarga pelaku telah minta maaf.

Baca Juga: Muncul Kuburan Misterius di Pinggir Jalan, Lokasinya Terkenal Angker, Bikin Takut dan Bingung sampai Disebut Makam Penimbun Masker

"Sudah minta maaf. Ayah anak saya dengan ayahnya dia (NF) sudah bilang minta maaf," kata Ratnawati, saat dihubungi pada Rabu (11/3/2020).

Ratnawati mengatakan, permintaan maaf dari keluarga remaja pembunuh putrinya itu melalui sambungan telepon.

"Tapi kalau bertemu langsung dan minta maaf belum," kata Ratnawati.

Ratnawati akan berusaha memaafkan segala peristiwa yang sudah terjadi.

Baca Juga: Dengan Pedenya Raffi Ahmad Sebut Artis Top K-Pop Ini Punya Sifat Seperti Dirinya: Yaudah, Gue Siapin Karpet Merah

"Jujur dari hati yang paling dalam, saya berusaha memaafkan," ucap Ratnawati.

Diperiksa 14 Hari Kerja

Kepala Tim Dokter Jiwa Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Henny Riana, menjabarkan proses observasi yang akan dijalani NF.

"Sekarang diisolasi di satu ruang khusus, baru mulai pemeriksaan hari ini. Ini hari pertama pemeriksaan," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Senin (9/3/2020).

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).

Lantaran baru diperiksa, tim dokter psikiatri jiwa forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati belum bisa memastikan kondisi kejiwaan NF.

Baca Juga: Selama ini Terlihat Kalem, Ayah Rozak tiba-tiba Banting Piring Saat Ayu Ting Ting dan Adiknya Adu Mulut: Mau Mati Apa Ayah?

Pemeriksaan NF ditarget rampung maksimal dalam waktu 14 hari kerja, namun lama pemeriksaan dapat berubah.

"Bisa lebih cepat, tergantung bagaimana proses observasi nanti. Karena setiap kasus kan berbeda," ujarnya.

Henny menuturkan hasil observasi jiwa NF nantinya tertuang berupa laporan Visum Et Repertum Psikiatrikum.

Laporan tersebut bakal diserahkan ke penyidik Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat sebagai pertimbangan melanjutkan kasus.

Baca Juga: Tentara Komunis Viet Cong Ternyata Pernah Gunakan Taktik Serangan Umum 11 Maret dan Perang Gerilya, Pasukan Amerika Serikat pun Langsung Lari Tunggang Langgang

"Sekarang yang bersangkutan masih di ruang khusus isolasi, ruang khusus untuk pemeriksaan psikiatri jiwa forensik," tuturnya.

Selama menjalani pemeriksaan kejiwaan awal, NF kooperatif dengan tim dokter.

"Tentu tidak semua kita tanyakan langsung. Pertanyaan secara bertubi-tubi buat orang tidak nyaman, sekarang sih kooperatif," sambung Henny.

Selama 14 hari ke depan, pemeriksaan NF sesuai prosedur medis secara bertahap, di antaranya lewat wawancara mendalam selama observasi.

Baca Juga: Terang-terangan Sebut Dul Jaelani Sebagai Sosok yang Cakep dan Lembut Ternyata Hati Tiara Juara 2 Indonesian Idol Sudah Jadi Milik Orang Lain Loh!

"Digali dalam kesimpulan orang ini alami gangguan jiwa atau tidak, berkaitan dengan masalah tindakannya," jelas Henny.

Rumah pelaku penenggelaman perempuan usia lima tahun, di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu malam (7/3/2020).
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT

Rumah pelaku penenggelaman perempuan usia lima tahun, di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu malam (7/3/2020).

Termasuk, apakah memenuhi tanggung jawab terhadap kasus yang dialaminya.

Disediakan Kertas Gambar

Henny menuturkan status NF yang masih anak di bawah umur mendapat pendampingan khusus selama pemeriksaan.

Orangtua dan orang terdekat NF akan dilibatkan guna menelusuri alasan yang mendasari gadis ABG tersebut berbuat nekat.

Baca Juga: Kunjungi Jakarta, Raffi Nagita langsung Gelar Red Carpet demi Sambut Siwon, Bahkan Siapkan Makanan Spesial yang Satu ini, Denny Cagur: Apakah Siwon Sedang Mencari Mie Sedaab?

"Kita akan cari dari sumber lainnya, apakah masa kecil anak ini seperti apa? Ada yang kita tanyakan kepada yang bersangkutan, orangtua, atau orang di sekitarnya," tutur dia.

Dalam kasus ini, polisi menyita bukti-bukti di antaranya 13 lembar HVS berisi gambar dominan gadis sedang menangis atau marah karya NF.

Tak hanya gambar, di lembar yang sama ada tulisan berisi curahan hati NF.

Menurut polisi, ada potongan kalimat yang nadanya dialamatkan untuk sang ayah.

Baca Juga: Pernah Foto untuk Majalah Playboy dan Seks Bebas, Begini Nasib Artis Cantik Ini Sekarang, Bikin Melongo!

Tim dokter bakal memeriksa gambar dan tulisan karya NF tersebut dan ini satu metode dalam observasi jiwa.

"Itu salah satu proses pemeriksaan, jadi analisa gambar, karangan, dan sebagainya," kata Henny.

Barang bukti papan tulis dan lembaran kertas bergambar milik pelaku NF, saat ditunjukkan polisi, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT

Barang bukti papan tulis dan lembaran kertas bergambar milik pelaku NF, saat ditunjukkan polisi, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).

Gambar dan karangan yang diperiksa tak hanya karya NF sebelum menghabisi APA, tapi juga setelah berstatus tersangka.

Dari pemeriksaan tersebut tim dokter psikiatri jiwa forensik menentukan bagaimana kondisi kejiwaan NF.

Baca Juga: Menanam Bunga Ini Ternyata Bisa Bikin Kaya Mendadak: Menghasilkan Putik yang Bila Sudah Diproses, 1 Pon Saja Bisa Hasilkan Rp 70 Juta!

"Disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau cuman kertas dan gambar kami sediakan, memang itu bagian dari pemeriksaan (jiwa)," ujarnya.

Tim dokter psikiatri jiwa forensik pun harus mengenalkan dirinya kepada NF agar saat pemeriksaan mau terbuka.

"Kita baru pemeriksaan tahap awal, mulai dari pendekatan sebagai dokter dan terperiksa, dalam hal ini pasien," tutur Henny.

Selain dokter psikiatri jiwa forensik, dokter saraf turut dilibatkan selama NF menjalani observasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Baca Juga: Fantastisnya Honor Lucinta Luna Bocor, Pantas Saja Bisa Beli Apartement Rp 3,5 M dan Ngaku Selalu Beli Barang Branded Cash

Pelibatan sejumlah ahli ini guna mendukung proses observasi yang metodenya sudah ditentukan dokter psikiatri jiwa forensik.

"Pemeriksaan psikometri, pemeriksaan tim pskilog. Kalau dibutuhkan dari spesialis anak, dari spesialis neurologi, dan tim lainnya," kata Henny.

"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," sambung dia.

Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut Henny berkisar 10 orang.

Baca Juga: Heboh Raffi Ahmad Minta Izin untuk Poligami, Sambil Menangis, Nagita Slavina Memberikan Jawaban Ini

Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.

Tim dokter sudah menyusun pertanyaan terstruktur yang bertujuan 'mengorek' sosok ABG berstatus tersangka.

"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," kata dia.

Otak NF Diteliti

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan kasus NF bukan hal baru dalam ranah psikiatri jiwa forensik.

Baca Juga: Bukan Main! Tas Anaknya Ketinggalan di Rumah, Orangtua Ini Antarkan ke Kampus Naik Helikopter

Dalam ranah psikiatri jiwa forensik, kurangnya atau tak punya empati jadi sebab seseorang tega menyakiti hingga membunuh orang lain.

"Ada (orang puas setelah membunuh). Karena bicara tentang pertumbuhan bagian otaknya, yang membuat rasa baik hati, menolong, empati itu tumbuh atau tidak," kata Hastry di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (11/3/2020).

Empati adalah kemampuan seseorang untuk ikut merasakan penderitaan orang lain disertai tindakan membantu sesama.

Alasan minimmya empati pada gadis ABG yang dikenal cerdas ini sedang ditelusuri tim dokter psikiatri jiwa forensik.

Baca Juga: Bukan Cuma Meriam Bellina, Ternyata Inilah Sosok Wanita Cantik yang Pernah Menjadi Pacar Hotman Paris

"Lagi dilihat, lagi diteliti dari bagian dalam otaknya. Penyebabnya bisa berbagai macam, dari genetik, lingkungan, faktor kebiasaan," ujarnya.

Hal ini membuat pemeriksaan jiwa NF tak hanya melibatkan dokter psikiatri jiwa forensik, tapi juga ahli saraf dan lainnya.

Hastry menuturkan aspek kepribadian, tontonan, bacaan yang dikonsumsi ikut mempengaruhi rasa empatinya tak tumbuh.

"Itu mempengaruhi, nah dasarnya tidak memiliki empati lagi diteliti lebih lanjut. Nanti penjelasan lebih pastinya dokter spesialis jiwa atau psikiatri jiwa forensik," tuturnya.

Baca Juga: Masih Peduli dengan Almarhumah Lina Jubaedah, Sule: Ada Lebih Banyak Kebaikan daripada Kejelekan

Ia menduga tontonan mengandung unsur kekerasan hingga pembunuhan menginspirasi pelaku tindak kejahatan.

Menurut Hastry, tayangan atau produk lain yang dikonsumsi bukan jadi sebab awal seseorang melakukan tindak kekerasan dan kriminal.

"Itu mempengaruhi, nah dasarnya tidak memiliki empati. Makanya saat ini lagi diperiksa, didekati. Tidak hanya pemeriksaan secara fisik, secara laboratorium juga," kata Hastry.

Pengaruh tontonan atau bacaan yang dikonsumsi mempengaruhi tindakan bila terlalu sering ditonton dan memberi rasa puas.

Baca Juga: Sudah Siapkan Kain Kafan hingga Kain Penutup Keranda, Irfan Hakim Ternyata Juga Simpan Benda Berdebu Ini, Kenapa?

Kepribadian hingga bagaimana kemampuan seseorang bersosialiasi di lingkungan pun ikut mempengaruhi tindakan.

"Kalau dia terlalu candu, maniak atau inginnya nonton terus seperti itu lama-kelamaan memang mempengaruhi dia," ujarnya.

Tim dokter butuh waktu untuk memastikan alasan dan bagaimana kondisi kejiwaan NF saat membunuh APA.

Pemeriksaan lewat cara wawancara mendalam pun tak hanya dilakukan terhadap NF, tapi juga orang terdekat lainnya.

Baca Juga: Pos Pengamanan Daerah Rawan di Papua Diberondong Peluru KKB, Dandim Mimika: Pelaku Penembakan Tetap akan Kami Cari!

Pemilihan orang yang dilibatkan dalam pemeriksaan tergantung pada pertimbangan tim dokter psikiatri jiwa forensik.

"Menonton yang menyeramkan atau membahayakan perkembangan jiwanya, seperti itu. Lingkungan keluarganya dilihat juga," tuturnya.

Baca Juga: Baru Dibongkar, Sarwendah Simpan Kekhawatiran saat Ruben Onsu Anggkat Betrand Peto sebagai Anak: Sampai Sharing ke Psikolog

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Bagian Otak Gadis ABG Tersangka Pembunuhan Diteliti, Tim Dokter Singgung Gambar Hingga Tontontan".

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x