Suar.ID - Meskipun setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing, namun kita bisa sepakat dengan satu hal, yakni hewan adalah makhluk yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Hal ini dikarenakan mengingat berapa banyak spesies hewan yang telah didorong menuju jurang kepunahan akibat tindakan umat manusia.
Tak heran apabila hal ini menjadi alasan mengapa beberapa spesies terlangka telah ditempatkan di bawah konservasi.
Ini merupakan upaya untuk menjaga kelestarian hewan langka tersebut dan mencegah agar spesies tersebut tidak hanya menjadi sejarah saja.
Baca Juga: Kisah Kura-kura Playboy yang Menyelamatkan Spesiesnya dari Ambang Kepunahan
Namun sayangnya, upaya-upaya itu telah mendapatkan pukulan telak.
Dilaporkan oleh BBC bahwa pemburu liar telah membunuh salah satu hewan paling langka yang ada di permukaan Bumi tersebut.
Tindakan yang tidak berperasaan itu diduga dilakukan di sebuah desa di Kabupaten Garissa, di bagian timur laut Kenya.
Disana ditemukan bangkai kerangka jerapah putih betina dan juga bayinya.
Baca Juga: Islandia Peringati Punahnya Gletser Okjokull, Monumen Penting dalam Memburuknya Perubahan Iklim
Jerapah putih ini adalah spesies yang sangat langka di alam.
Hal ini berkat penampilan mereka yang mengalami kondisi yang disebut leucism, yang menyebabkan sel-sel kulit tidak memiliki pigmentasi.
Menurut ahli konservasi, pembunuhan dua makhluk luar biasa ini menandakan bahwa kini hanya ada satu jerapah putih yang tersisa di seluruh dunia.
Jerapah putih pertama kali terlihat pada 2017, di mana foto-foto mereka menyebar melalui Internet.
Langkah-langkah kini sedang diambil guna menyelidiki serta mengidentifikasi pemburu yang menjadi dalang dibalik tindakan yang tidak berperasaan ini.
Karena semakin banyak hewan yang terusir dari habitat alami mereka demi perkembangan umat manusia, selalu ada hikmahnya mengingat bagaimana tindakan kita dapat menyebabkan kepunahan mereka.
Tentu saja kita berharap pihak berwenang akan dapat menemukan penyebab dari tindakan keji ini sesegera mungkin.
Kisah Kura-kura Playboy yang Menyelematkan Spesiesnya dari Ambang Kepunahan
Diego adalah kura-kura playboy yang tinggal di Kebun Binatang San Diego, California.
Dia hanyalah kura-kura normal, tetapi dia memiliki satu bakat yang unik: libido yang kuat.
Libido Diego yang tak terhentikan dikreditkan sebagai alasan utama untuk kelangsungan hidup kura-kura raksasa.
Baca Juga: Viral Foto Sekelompok Pria Menguliti Macan Dahan yang Terancam Punah, Netizen Tak Tinggal Diam!
Itu sebabnya ia dipilih untuk misi yang sangat penting.
Misi yang diberikan kepada Diego adalah untuk menjadi bagian dari program penyelamatan spesiesnya di Espanola, Kepulauan Galapagos.
Ketika misinya dimulai, hanya ada 2 jantan dan 12 betina dari spesiesnya yang hidup di sana.
Kini setelah misinya berakhir, Diego berhasil membantu meningkatkan populasi menjadi lebih dari 2.000!
Menurut CNN (13/1/2020), Diego yang berusia 100 tahun tersebut berkontribusi dalam setidaknya 40% dari peningkatan populasi.
Taman Nasional Galapagos, Jorge Carrion menjelaskan, "Dia berkontribusi besar pada garis keturunan yang kita kembalikan ke Espanola."
Carrion juga menyebutkan bahwa total ada 15 kura-kura dipilih untuk upaya meningkatkan populasi, tetapi kontribusi Diego sejauh ini adalah yang terbesar.
Kami senang bahwa upaya Diego telah berhasil memulihkan populasi spesiesnya sendiri di pulau itu dan ia layak beristirahat setelah kembali ke Kebun Binatang San Diego.
Baca Juga: 7 Spesies Hewan yang Kini Terancam Punah di Malaysia, Salah Satunya Black Shrew
Melansir dari The New Yorks Times, Program ini dimulai pada tahun 1965, dengan upaya pertama yang didedikasikan untuk menyelamatkan populasi kura-kura di Pulau Pinzon, pulau lain di Galapagos.
Pada tahun 1970, para peneliti mulai fokus untuk menyelamatkan kura-kura Pulau Espanola.
Kepulauan Galapagos adalah salah satu tujuan utama dunia untuk melihat satwa liar, dan dikunjungi oleh Charles Darwin saat ia mengerjakan teori evolusi. (Ervananto Ekadilla/Adrie P. Saputra/Moh. Habib Asyhad/Suar.ID)