Seperti yang menyebut makam itu adalah makam warga yang ditolak.
Ada pula yang menjadikannya sebagai gurauan, sebagai makam orang yang menimbun masker di saat orang lain membutuhkan.
"Sejak lama makam Desa Ngranti kan dikenal angker.
Begitu ada makam di tepi jalan, semakin membuat orang takut," ucap seorang warga bernama Agung, dikutip dari Surya Malang (10/3/2020).
Namun faktanya, makam di tepi perbatasan dengan Dusun Glotan, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat ini adalah makam palsu alias abal-abal.
Tidak ada mayat yang benar-benar dikebumikan di dalamnya.
Menurut Ketua RT 1 RW1 Dusun Miren 1, Desa Ngranti, Suwito, makam itu adalah bentuk rasa putus asa pemerintah desa.
Sebab sudah bertahun-tahun lokasi itu dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menghentikan warga buang sampah sembarangan, salah satunya memasang papan larangan.
Sayangany semua usaha seperti sia-sia, karena tumupukan sampah di lokasi tersebut tetap saja menggunung.