Sebagai perbandingan, flu biasa memiliki R0 1,3.
Selagi tidak ada vaksin untuk mencegah Covid-19, ahli mengatakan bahwa vaksin flu musiman untuk mencegah influenza relatif baik, meski formulasinya tidak cocok dengan strain virus yang beredar.
3. Mitos: SARS-Cov-2 hanya virus flu biasa yang bermutasi
Pernyataan ini sangat salah. Virus corona adalah keluarga besar virus yang mencakup banyak penyakit berbeda.
SARS-CoV-2 memang memiliki kesamaan dengan virus corona lain, empat di antaranya dapat menyebabkan flu biasa.
Kelima virus itu memiliki proyeksi runcing pada permukaannya dan memanfaatkan apa yang disebut protein lonjakan untuk menginfeksi sel inang.
Namun, keempat virus corona yang bernama 229E, NL63, OC43, dan HKU1 semuanya menginfeksi manusia sebagai host utama mereka.
SARS-CoV-2 berbagi sekitar 90 persen dari materi genetiknya dengan coronavirus yang menginfeksi kelelawar, yang menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari kelelawar dan kemudian melompat ke manusia.
Bukti menunjukkan bahwa virus melewati hewan perantara sebelum menginfeksi manusia.
Demikian pula, virus SARS melompat dari kelelawar ke musang (mamalia kecil, nokturnal) dalam perjalanannya ke manusia, sedangkan MERS menginfeksi unta sebelum menyebar ke manusia.
4. Mitos: Virus SARS-CoV-2 terbentuk di laboratorium
Hingga saat ini, tak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 adalah buatan manusia.