"Selama dua menit penuh mereka benar-benar kelabakan samapi suara tangis berasal dari pangkuanku.
Mereka lantas menyingka selimut dan menemukan bayiku ada diantara kakiku," sambungnya.
Amber merasa operasi sesarnya sia-sia dan kasihan pada bayi mungilnya yang lantas diberi nama Olly.
"Perutku dibelah untuk sebuah kesia-sian dan bahkan Olly kecilku terbaring di sana sendirian," kata Amber.
Tiga puluh enam jam setelah kelahirannya, Olly diinidikasikan mengalami infeksi.
Amber menyayangkan tak adanya permintaan maaf dari rumah sakit dan melayangkan protes.
Sebaliknya, pihak rumah sakit mengaku khawatir dengna Amber dan bayinya.
Mereka menyebut bahwa langkah operasi sesar tidak mereka pilih secara main-main.
"Jelas bahwa pada saat operasi sesar dilakukan, aspek alamiah sebagai seorang ibu (melahirkan normal) lebih kuat," ugkap perwakilan rumah sakit.
Meski demikian, kabar baiknya baik kondisi Amber maupun Olly membaik.