"Saya sudah beberapa kali membawa anak saya ke RSU Kutacane. Namun tidak ada tanda-tanda sembuh," kata Rusteni dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/2/2020).
Sejak kecil, remaja itu menderita gizi buruk akut. Sehingga organ tubuhnya tidak tumbuh layaknya remaja seusianya.
Masih jelas teringat di benak Rusteni peristiwa 17 tahun lalu.
Saat itu, Supriadi mengalami gangguna pencernaan. Lalu demam tinggi.
Sejak saat itu pula, Supriadi bak lumpuh. Tubuhnya kian mengecil.
Untuk memberikan pengobatan lebih baik lagi, Rusteni tak mampu.
Dia hanya pembantu rumah tangga. Sedangkan sang suami hanya kuli bangunan.
Pengobatan alternatif juga sudah dicoba. Namun tak kunjung membaik.
Sehingga, keluarga pasrah. Tak lagi membawa buah hatinya berobat.
"Kami berdoa agar diberikan kesembuhan," kata Ranteni.
Melansir dari Kompas.com, sekali waktu, masyarakat memberikan donasi untuk putranya. Namun, dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, Rusteni mengaku belum menerima bantuan apa pun.