Suar.ID - Cemilan menjadi konsumsi favorit di kala sedang berkumpul bersama keluarga di rumah.
Hal itu memicu banyak penjual yang menjajakan jajanan atau makanan ringan ke kampung-kampung.
Dan terbukti, dagangan para penjual pasti akan laku keras ketimbang berjualan menetap di suatu tempat.
Seringkali kita menjumpai penjual tahu bulat menjajakan dadakannya di perkampungan.
Rasa yang nikmat dan harga yang murah, menjajadikan jajanan ini laris manis dibeli.
Anak-anak kerap kali mengantri untuk mendapatkan jajanan ini.
'Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan, hangat, gurih-gurih enyoy', jargon ini tengah ramai digandrungi masyarakat.
Namun, makanan yang diolah sedemikian rupa dan dipasarkan dengan cara berbeda, membuat jajanan ini sedang ramai diperbincangkan.
Walau begitu, ada sebuah kehawatiran soal kualitas gizi dan sterilisasi dari makanan ini.
Dikutip dari Kompas.com dari Tribunnews Bogor, dokter spesialis gizi klinik FKUI Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, menjelaskan ada lima ulasan untuk menjawab kehawatiran itu.