Setelah orangtuanya berpisah ketika Rose masih kecil, dia awalnya tinggal bersama ibunya.
Tetapi ketika ibunya menghilang, dia dipaksa untuk tinggal bersama ayahnya, yang ternyata melecehkannya sejak usia muda.
Dalam kutipan yang mengerikan, ayahnya memberi tahu Rose saat muda, "Aku membuatmu, jadi aku bisa melakukan apa saja yang aku suka kepadamu."
Para psikolog percaya bahwa masa kecil Rose yang kelam itumembentuk pandangannya tentang sebuah hubungan dan seks yang baginya selalu kasar.
Ketika Rose tumbuh dewasa, dia melanjutkan siklus pelecehan seksual di dalam keluarga dan berhubungan seks dengan dua saudara lelakinya.
Rose diigambarkan sebagaiwanita yang memiliki "hasrat yang tak terpuaskan untuk berhubungan seks".
Rose bertemu calon suaminya, Fred, ketika dia sedang menjelajah pub di kota kelahirannya untuk mencari kesenangan seksual.
Ruang bawah tanah tempat pasangan menyiksa dan membunuh korban.
Usia Rose baru 15 tahun dan Fred saat itu telah berusia 27 tahun.
Tak lama kemudian, pasangan itu menyadari bahwa mereka cocok untuk berbagi fantasi gelap tentang hasrat seksual, termasuk tindakan pornografi, pelacuran, dan sadisme.
Pasangan itu pulang bersama dua anak Fred dari hubungan sebelumnya.