"Peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," imbuhnya.
Oleh karena itu, Terawan mempersilahkan apabila peneliti Harvard bahkan organisasi kesehatan dunia WHO ingin memeriksa proses pengecekan peralatan di Indonesia.
"Kita terbuka kok, nggak ada yang ditutup-tutupi," tegasnya.
"Tapi kalau disuruh compare ke negara lain itu namanya ada MTA, material transfer agreement-nya."
"Tidak boleh material itu dibawa keluar, ada perjanjian luarnya," imbuhnya.
Terawan kemudian mengatakan kalau tidak ada temuan virus corona harusnya disyukuri, bukan dipertanyakan.
"Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," kata Terawan.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kesehatan Kemenkes, Dr. Siswanto menganggap penelitian yang dilakukan para peneliti Harvard itu hanya berdasarkan kalkulasi matematis.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.