Follow Us

Tak Terima Anggotanya Dikeroyok Hingga Tewas di Diskotek Surabaya, Maluku Satu Rasa: Darah Diganti Darah!

Ervananto Ekadilla - Selasa, 11 Februari 2020 | 12:00
Tak Terima Anggotanya Dikeroyok Hingga Tewas di Diskotek Surabaya, Maluku Satu Rasa: Darah Diganti Darah!
Surya

Suar.ID - Sejumlah anggota M1R (Maluku Satu Rasa) mendatangi Polrestabes Surabaya untuk mendesak pihak kepolisian untuk menangkap pelaku pengeroyokan, Senin (10/2/2020) siang.

Tak hanya mendesak pihak kepolisian untuk menangkap pelaku, organisasi M1R juga meminta agar Diskotek Pentagon ditutup sementara.

Kronologi

Kasus pengeroyokan empat pemuda maluku di Diskotek Pentagon, Surabaya pada Kamis (6/2/2020) berujung jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Minta Raskin Pada Pak Kades, Wanita ini Malah Dikeroyok Kades dan Keluarganya, Netizen: Masa Kades Kelakuan Kaya Preman!

Hal ini lantaran salah satu korban bernama Glenn Puttiray yang sempat koma akibat pengeroyokan tersebut, kini telah meninggal dunia pada Minggu (9/2/2020) sekitar pukul 12.10 WIB.

Pengeroyokan tersebut dialami empat anggota M1R, Glenn Puttiray, Billy Puttiray, Henrico Pututuhu dan satu yang belum diketahui namanya.

Mereka dikeroyok orang tak dikenal setelah keluar dari Diskotek Pentagon Surabaya pada Kamis (6/2/2020).

Akibat penganiayaan tersebut seorang korban harus mengalami luka parah pada bagian kepala hingga koma dan dirawat di RSI Jemursari.

Baca Juga: Viral Rekaman Murid SD Dikeroyok dan Dipukuli Siswa Lain, Endingnya Bikin Haru

Kapolsek Tegalsari, Kompol Rendy Surya Aditama, membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar. Satu korban alami koma," singkat Rendy saat dihubungi Surya, Kamis (6/2/2020).

Selain terluka hingga koma (kritis) di rumah sakit, barang-barang berharga milik korban juga dirampas pengeroyok.

Hal ini diungkapkan Marsekan Ibrahim Lating, Wakil Ketua Maluku Satu Rasa.

Massa Maluku Satu Rasa (M1R) berkumpul di Mapolrestabes Surabaya.
Surya

Massa Maluku Satu Rasa (M1R) berkumpul di Mapolrestabes Surabaya.

Baca Juga: Sebut Pengeroyokan Suporter Indonesia Hoaks hingga Tuai Kecaman, Menpora Malaysia Syed Saddiq Berkaca-kaca saat Ungkapkan Permintaan Maaf Kepada Masyarakat Indonesia

Lating menyebut para korban tak hanya mengalami luka pada tubuhnya usai dikeroyok beberapa orang.

Menurut keterangan Lating yang didapat dari korban menyebut jika, barang berharga mereka juga dirampas.

"Ada handpone, dompet, kalung emas juga ditarik. Semuanya hilang," kata Lating, Kamis (6/2/2020).

Lebih lanjut, Lating mengatakan jika korban ditendang dan dipukul mengguanakn botol serta benda tumpul lainnya ke arah kepala.

"Satu adik kami sampai koma di RSI Jemursari. Tiga lainnya luka pada bagian kepalanya. Tapi masih bisa diobati dan sekarang membuat laporan ke Polsek Tegalsari," tambahnya.

Baca Juga: Sempat Disebut Hoaks oleh Menpora Malaysia, Begini Duduk Perkara Pengeroyokan Suporter Indonesia di Negeri Jiran

Ancaman Darah Dibalas Darah

Sebelum beberapa perwakilan anggota diterima masuk, sejumlah anggota organisasi M1R sempat melakukan orasi di depan Polrestabes.

Mereka mendesak agar Diskotek Pentagon segera ditutup dan juga melayangkan ancaman kepada pelaku pengeroyokan.

"Tutup Pentagon. Tangkap pelaku pembunuh adik kami," seru salah seorang massa membakar semangat massa lainnya.

Surya

Baca Juga: Viral Video Pengeroyokan Suporter Indonesia oleh Suporter Malaysia, Menpora Malaysia: Tolong Jangan Percaya Hoaks!

Massa memberikan ancaman keras kasus pengeroyokan terhadap adik-adik mereka jika polisi tak kunjung menangkap para pelakunya.

"Darah diganti darah! Kalau polisi tidak lekas tangkap pelakunya, kami yang akan bergerak. Kami tak akan lari. Selesai bakar mereka kami serahkan diri," tambah salah seorang massa.

(Surya)

Source : Surya

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya

Latest