Pesan itu ia kirim pada 30 Desember 2019.
Dalam pesannya itu, Dr Li menyarankan agar mereka memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi.
Saat itu, Dr Li tidak tahu bahwa virus yang ia temukan merupakan virus corona baru yang kemudian mewabah saat ini.
Empat hari setelah ia mengirim pesan tersebut, ia justru didatangi oleh polisi dari Bagian Keamanan Publik.
Polisi meminta ia menandatangani surat.
Dalam surat itu, polisi menyebut Dr Li telah menyebar hoaks yang menimbulkan keresahan publik.
"Kami sungguh-sungguh memperingatkan Anda. Jika Anda tetap keras kepala dengan sikap Anda dan terus melakukan menyebarkan informasi, Anda akan kami bawa ke pengadilan. Apakah Anda paham?" demikian bunyi surat itu.
Dr Li kemudian menandangai surat itu dan menyatakan bakal mematuhi apa yang diminta oleh polisi.
Tidak hanya Dr Li, tujuh petugas medis lainnya juga diselidiki polisi karena menyebarkan informasi soal virus tersebut.
Pada akhir Januari 2020 atau setelah virus corona menyebar Dr Li mengunggah salinan surat polisi itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang terjadi.