Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan Pemkot Surabaya melaporkan akun media sosial tersebut atas desakan dari masyarakat.
"Inisiatif ini diambil karena melihat keresahan di masyarakat, baik melalui media sosial, maupun yang menghubungi langsung jajaran Pemkot Surabaya," ujar Febri.
Adanya laporan tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran telah menindaklanjuti.
Sudamiran akhirnya menemukan pemilik akun tersebut sudah terdeteksi berada di Jawa Barat.
"Kami sudah amankan, saat ini masih proses untuk pemeriksaan. Kalau sudah selesai akan dirilis Kapolrestabes," kata Sudamiran.
Saat diperiksa polisi, Zikria Dzatil mengaku terselut emosi ketika banyak orang membully Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di media sosial terkait penanganan banjir di Jakarta.
"Motifnya karena Pak Anies sering dibully netizen," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran pada Senin (3/2).
Anak ikut kena teror
Zikria Dzatil menyatakan rasa penyesalan perbuatannya.