Suar.ID -Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan adanya sebuah akun Facebook yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Kini sang terduga penghina Wali Kota Surabaya telah berhasil ditangkap oleh tim Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Dilansir Tribun Jakarta, setelah ditangkap, terungkap keseharian sang pemilik akun Zikria Dzatil.
"Sudah kami amankan, tapi masih dalam pemeriksaan. Nanti dirilis oleh Pak Kapolrestabes (Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho)," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.
Sudamiran pun mengatakan kalau pelaku yang ditangkap ini adalah seorang perempuan berusia 44 tahun.
Tak cuma itu, nama pelaku rupanya sama dengan nama akun Facebook yang dilaporkan yaitu Zikria Dzatil, warga Bogor.
"Kami tangkap dia di rumahnya di Bogor, tanpa perlawanan, karena dia seorang perempuan," kata Sudamiran, Minggu (2/2).
Ia juga menambahkan kalau saat ini pelaku sudah berada di Mapolrestabes Surabaya dan telah menjalani serangkaian pemeriksaan.
"Pelaku sudah di Surabaya dan sudah diperiksa," kata Sudamiran.
Keseharian Pelaku
Terduga penghina Wali kota Surabaya, Zikria Dzatil diketahui telah tinggal di Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor selama 4 tahun.
"Sebetulnya warga saya ini sudah cukup lama juga tinggal di sini. Awalnya ngontrak mungkin 2 tahunan terus rumah itu mungkin cocok, dibeli. Sampai sekarang udah 4 tahunan lah di sini," ujar Ketua RW setempat, Priyono pada Minggu (2/2).
Selain itu Priyono sempat menjelaskan kalau pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini memiliki 3 anak yang salah satunya masih berumur 2 tahun.
Sedangkan suami pelaku ini kerap bekerja di luar Bogor dan pulang kerumah hanya di setiap akhir pekan.
Priyono juga menjelaskan kalau pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini seperti ibu rumah tangga pada umumnya.
"Saya kira umum-umum aja kok, artinya ada kegiatan terlibat, kemudian ada kegiatan ibu-ibu juga ikut dan suaminya sendiri juga sering berjamaah di masjid gak masalah," kata Priyono.
Ia juga mengungkapkan kan kalau pelaku ini tak terlibat dengan partai atau organisasi tertentu.
Selain itu sikap kritis kepada pemerintah atau obrolan politik tak pernah dilakukan pelaku ini.
"Selama itu, kalau orang-orang partai itu ada simbol-simbol tertentu atau pampflet atau apalah, ini gak ada. Kampanye atau sosialisasi salah satu warna juga gak pernah," katanya.
Sang pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ini rupanya membuka warung kelontong di rumahnya.
Ia membuka warungnya ini di ruangan bagasi miliknya.
"Jualan dia sembako di situ, warung di garasi itu, ada kopi, ada di situ," tambah ketua RT setempat, Komar Saleh.
Sempat Mengurung Diri
Penangkapan terduga pelaku yang hina orang nomer satu di Surabaya ini dilakukan pada Jumat (31/1) malam.
Ketika rumahnya didatangi oleh aparat, terduga pelaku ini tak langsung membukakan rumahnya.
Malahan ia mematikan lampu rumahnya secara mendadak.
Penangkapan yang dilakukan oleh polisi ini jugs empat disaksikan oleh ketua RT setempat yang bernama Komar Soleh.
Ia pun menjelaskan kalau ibu rumah tangga terduga pelaku ujaran kebencian ini mengaku sempat kaget dan mengurung diri di lantai 2 rumahnya.
"Tadinya agak susah pintu mungkin kaget atau gimana, kan gak ada suaminya (kerja). Setelah ditelepon suaminya, baru cair. Dia sendiri mengakui, waktu ketok-ketok saya di lantai atas, kaget, saya lagi menenangkan diri, ngisi energi, katanya," terang Komar Soleh kepada Tribun Bogor, Minggu (2/2/2020).
Komar pun kembali menjelaskan kalau terduga pelaku ini seperti sudah merasa akan didatangi oleh polisi.
Namun tak diketahui darimana ia mendapatkan informasi tersebut.
"Feeling itunya saya gak tahu, mungkin dia udah ngerasa," kata Komar.
Meski begitu, Komar mengatakan kalau terduga pelaku ini cukup kooperatif saat ditangkap.
Tapi ibu rumah tangga ini sempat sedikit mengelak saat ditanyai sejumlah aparat.
"Pas saat itu agak kurang ini ya, agak turun naik pembicaraan. Tapi gak sampe lama di situ. Kan mungkin dia kaget ada polisi di situ," katanya.