Asmarani yang lahir dari keluarga pelari itu sebelumnya mengikuti lomba lari atas syukuran selesainya pekerjaan peningkatan kualitas jalan Kelurahan Lawanga-Toyado.
Kegiatan itu dilaksanakan Dinas PU Sulteng pada 25 Januari 2020, dan Asmarani meraih juara I putri.
Asmarani menangis setelah di garis finis dan mengetahui bahwa kegiatan yang dia ikuti tidak ada hadiahnya atau bonus, kecuali medali.
"Saya disampaikan salah satu staf PU Poso bahwa lomba itu ada bonusnya.:
"Maka, saya dan anak saya serta istri bonceng tiga berangkat dari rumah sekitar jam tiga subuh agar bisa mengikuti lomba itu," kata Alfrianus Ndongku.
Sementara itu, Kadis PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu bukan lomba, melainkan kegiatan rutin pada setiap ruas jalan yang selesai dikerjakan dengan event maraton.
Menurut dia, kegiatan itu sudah sering dilakukan bukan hanya di Kabupaten Poso, melainkan juga di kabupaten lain.
"Sebetulnya ini hanya diikuti oleh komunitas lari kita sendiri, tapi karena ada komunitas lain yang mau bergabung, ya kita terima ikut serta."
"Sebagai tanda keikutsertaan, kita menyiapkan medali. Untuk anggota komunitas yang mendaftar tidak dipungut bayaran," jelas Saifullah melalui WhatsApp.
Dia menjelaskan, seperti biasa semua komunitas telah mengetahui bahwa lomba itu tidak ada hadiahnya.
Mereka hanya berharap mendapat sensasi berlari di medan dan wilayah yang berbeda-beda di beberapa tempat.