Lebih dari itu, studi ini juga memperingatkan AS terhadap kemungkinan mereka dalam menghadapi krisis tersebut.
Laporan tersebut memaparkan, Gedung Putih seharusnya dapat mempertimbangkan untuk memperkuat armada bawah laut mereka.
Lebih-lebih ketika konflik mematikan terjadi yang diakibatkan oleh peluncuran rudal hipersonik Cina.
Tetapi Kepala Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Phil Davidson, berkata kepada Kongres Maret lalu, dia hanya mendapat kualitas setengah dari kapal selam yang dia butuhkan.
Karena itu, sangat penting bagi negara sekutu seperti Australia maupun Jepang untuk meningkatkan kemampuan militer demi mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh militer AS.
"Selain itu, AS juga membutuhkan dukungan signifikan dan berkelanjutan dari mitra dan sekutu regional mereka untuk dapat menangkal Militer Cina," jelas laporan tersebut.
Sebagai contohnya, Australia dapat meningkatkan produksi kapal selam mereka yang sangat ideal untuk menggelar operasi di kawasan pesisir seperti Laut Cina Selatan. (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)