Seperti Cosmin Malureanu yang mengatakan, "Itu adalah pengalaman yang traumatis, segera setelah saya melepas semuanya dipenuhi asap. Kami bahkan tidak bisa melihat dua baris di depan kami,".
Mereka juga mengeluhkan bahwa kru tidak berbuat banyak untuk menenangkan keadaan.
"Yang terburuk, seluruh crew hanya diam. Kami bahkan tidak melihat masker oksigen yang seharusnya jatuh dalam kondisi darurat seperti itu. Tidak ada apa-apa dan saya benar-benar panik," lanjut Cosmin.
Demi mengurangi jumlah asap yang terhirup, banyak penumpanag memasukkan syal atau pakaian ke mulut mereka untuk mencoba dan mendapatkan udara bersih.
Maskapai ini mengatur pesawat ketiga untuk mengantar penumpang ke penerbangan ke London sekitar jam 3 sore, tetapi 29 orang dilaporkan sangat trauma sehingga mereka menolak untuk menaiki maskapai yang sama.
Ryanair mengatakan insiden tersebut terjadi lantaran adanya masalah teknis dengan pesawat hingga menyebabkan asap memenuhi kabin pesawat.
"Penerbangan dari Bucharest ke London ini ditunda karena masalah teknis kecil dengan pesawat. Untuk meminimalisir keterlambatan, pelanggan menaiki pesawat pengganti yang dipersiapkan sebelum berangkat ke London," ungkap juru bicara Ryanair.
"Tak lama setelah lepas landas, pesawat kembali ke Bukares dan mendarat darurat setelah awak kabin melaporkan asap yang tidak dikenal di kabin (yang kami yakini disebabkan oleh cairan pembersih es yang masuk melalui sistem pendingin udara)," sambungnya.
Pesawat tersebut kini sedang diperiksa untuk mencari tahu penyebab insiden asap tersebut.
"Para kru memberi tahu ATC lokal dan pesawat mendarat dengan normal di Bucharest, di mana ia sedang diperiksa oleh para insinyur Ryanair," tambah juru bicara Ryanair.