Staf tersebut sempat melihat seornag wanita pergi dengan mengendarai motor.
Dalam surat itu, sang ibu menulis bahwa dia ingin menyerahkan putrinya ke panti jompo secara permanen.
Bukan hanya menitipkan untuk sementara waktu.
Karena dia tidak bisa merawat anak itu atau memberi anak itu masa depan yang baik.
Sang ibu mengatakan bahwa karena dia miskin dan sekarang memiliki keluarga baru serta tempat tinggal baru.
Tetapi suami barunya menolak untuk merawat putrinya selayaknya anak sendiri.
“Saya minta maaf untuk melakukan ini tetapi saya pikir ini adalah solusi terbaik.
Saya mencintai putri saya, tetapi saya memiliki kebutuhan,” tulis sang ibu.
Tas plastik yang dibawa gadis cilik itu berisi pakaian, mainan, dan barang-barang lain.