Follow Us

Usai 'Ngotot' Bertahan di Natuna, Akhirnya Kapal-kapal China Lakukan Hal Ini, Buntut Kedatangan Jokowi?

Khaerunisa - Jumat, 10 Januari 2020 | 15:30
Sejumlah KIA asing yang berhasil ditangkap kapal pengawasan perikanan. Saat ini KIA asing tersebut kembali merajalela melakukan pencurian ikan di perairan Natuna.
KOMPAS.COM/HADI MAULANA

Sejumlah KIA asing yang berhasil ditangkap kapal pengawasan perikanan. Saat ini KIA asing tersebut kembali merajalela melakukan pencurian ikan di perairan Natuna.

Suar.ID - Hubungan antara Indonesia dan China belakangan memanas akibat polemik soal Perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Pihak Indonesia tak bisa membiarkan kapal-kapal China melanggar wilayah kedaulatannya.

Sementara China 'ngotot' berhak atas wilayah Natuna karena memiliki kedaulatan di sana.

Usai saling teguh pada pendirian masing-masing, kini pihak China mulai melakukan langkah berbeda.

Baca Juga: China Semakin Semena-mena di Laut Natuna, Jokowi Tegaskan Ternyata Ini Tujuannya Pergi ke Wilayah yang Diklaim Punya Cadangan Gas Terbesar di Dunia Itu

Kapal-kapal nelayan milik China bersama Coast Guard dikabarkan telah meninggalkan Perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan, pengintaian udara yang dilakukan TNI menunjukkan kapal-kapal China telah meninggalkan perairan di sekitar Natuna.

"Kapal-kapal China yang melakukan penangkapan ikan ilegal telah keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) setelah Presiden Jokowi tiba," ujar Sisriadi, Kamis (9/1/2020), seperti yang dikutip dari South China Morning Post.

Diketahui, pemerintah Indonesia telah mengirimkan tambahan kapal perang dan jet tempur untuk melakukan patroli di perairan lepas Kepulauan Natuna.

Baca Juga: Beginilah Rencana Teddy terhadap Laporan yang Diajukan oleh Rizky Febian apabila Hasil Autopsi Kematian Lina Wajar: Dia Tetap Anak Saya

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China memberikan pernyataan terkait memanasnya hubungan kedua negara.

Editor : Khaerunisa

Baca Lainnya

Latest