Sebelumnya Eneng menceritakan sopir Lina lah yang terus memberi kabar kondisi Lina dari pingsan hingga meninggal dunia.
"Jam setengah lima, dikasih kabar sama pak Asep, supirnya Teh Lina. Awalnya nge-WA, 'Teh ibu pingsan'.
"Lagi diperjalanan ke sana (RS), Pak Asep nelpon 'Teh nggak usah ke rumah sakit, ke rumah aja, ibu udah nggak ada', Pak Asep sampai nangis. Itu sekitar jam lima," cerita Eneng.
Eneng pun dibuat heran dengan perilaku Teddy dan bertanya sebenarnya apa salah keluarganya.
"Apa salah keluarga ke mata dia. Mungkin misalnya mamah nggak setuju (Lina) sama dia bilangnya dari awal. Ini kan nggak, mamah ngerestuin. Salahnya dari mana keluarga di mata dia."
"Tadi juga pulang cuma pamitan nggak bilang apa-apa."
Lebih lanjut, Eneng mengatakan jika Teddy tak kembali untuk tahlilan di rumah duka melainkan memilih menggelar tahlilan di Banjaran.
"(Teddy) Tahililan di Banjaran," pungkas Eneng.
Eneng mengatakan kondisi keluarganya masih drop terutama sang ibunda dan Putri Delina, putri Lina satu-satunya yang bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit.