"Hai, anak-anakku yang terkasih.
(Saya) baru saja alami 2 kali sakit jantung yang terasa seperti neraka dan sesak napas, ditambah setengah otak saya lumpuh, benar-benar tidak bisa bergerak.
Sepertinya mau mati sekarang.
Berharap tidak ada hal serius yang terjadi.
Harapberkumpul di antara kalian semua, jangan tinggalkan siapa pun di belakang.
Saya benar-benar menyesal telah gagal memberi kamu semua gaya hidup yang stabil, tetapi saya selalu berusaha (dan) bekerja sangat keras.
Ingat, aku cinta kalian semua."
Setelah menerima pesan WhatsApp yang sepertinya sebuah pertanda buruk, putrinya menasihatinya untuk segera mencari perawatan medis, tetapi almarhum ayahnya menepis kekhawatirannya dan pergi bekerja seperti biasanya.
Sayangnya, dua hari kemudian dia menyerah pada kondisinya dan dirawat di rumah sakit, sebelum meninggal pada 16 Desember 2019.
Meskipun mereka tidak pernah kaya, anggota keluarga yang tersisa selalu mengatakan bahwa mereka bahagia dalam sebuah kebersamaan.