Suar.ID– Kalau sebuah negara mewajibkan para pemuda harus mengikuti wajib militer, maka asalkan sehat, seluruh pemuda harus mengikuti kewajiban tersebut.
Tidak boleh ada kata tidak untuk menolak kewajiban dari negara.
Ini kisah yang terjadi di negara Thailand.
Thailand menjadi salah satu negara dengan toleransi yang sangat tinggi terutama untuk kaum LGBT (Lesbian, Gay, Bissex dan Transgender).
Tak heran jika disana bayak dilakukan praktik operasi kelamin.
Namun hal tersebut tak bisa membebaskan para ladyboy dari kewajibannya mengabdi pada negara.
Sekelompok ladyboy tampak duduk dibalut pakaian wanita dibelakang barisan pria.
Mereka menunggu petugas militer memanggil nama mereka, memutuskan mereka harus menjalani wajib militer atau tidak.
Baca Juga:Kisah Transgender Thailand, Mengikuti Wajib Militer Demi Memenuhi Kewajiban Nasionalnya
"Aku dilahirkan laki-laki, jadi aku harus ada di sini, seperti tugas panggilan," kata Kanphitcha Sungsuk salah seorang ladyboy dilansir darinbcnews.com.
Meski toleransi terhadap gay dan trasngender tinggi, para ladyboy banyak yang mengeluh lantaran mereka merasa hanya diperlakukan sebagai warga negara kelas dua.