Suar.ID -Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi mengganti kepala mekanik timnya dari Silvano Galbusera ke David Munoz pada akhir musim 2019.
Valentino Rossi berharap, David Munoz yang masih berusia muda bisa memberikan warna baru dalam perkembangan Yamaha YZR-M1 yang ia tunggangi.
Sebab, David Munoz lah orang penting yang membawa SKY Racing Team VR46 meraih gelar juara dunia pembalap pada Moto2 2018, lewat Francesco Bagnaia.
"David Munoz itu masih muda dan sangat pentingdengan ide-ide segar yang akan ia keluarkan," kata Valentino Rossi dikutip dari Crash.
"Ia memang masih banyak kesulitan untuk mempelajari Yamaha YZR-M1 dan juga motor di MotoGP, tetapi dia adalah orang yang cepat belajar dan beradaptasi," lanjutnya.
Pada tes pramusim di sirkuit Valencia dan Spanyol, The Doctor mendapatkan hal yang positif.
Rossi terus berada di lima besar saat tes MotoGP Valencia dan Jerez bulan November lalu.
Hasil tes di Valencia dan Jerez tentu menjadi bekal baik bagi tes di Sepang, Malaysia pada (7-9/2) mendatang.
"Hasilnya cukup baik bagi perkembangan motor sejauh ini (di bawah pantauan David Munoz). Tes di Malaysia akan membawa hasil yang menentukan lebih jauh untuk 2020," tutup Rossi.
Baca Juga: Multi Talenta! Valentino Rossi Raih Hasil Gemilang dalam Balapan Ketahanan Mobil Gulf 12 Hours
Rossi dan Vinales Alami Perbedaan Pendapat
Ajang MotoGP musim 2020 bakal bertambah menjadi 20 balapan dari yang sebelumnya 19 balapan.
Namun ada beberapa pembalap MotoGP yang tidak setuju mengenai jadwal MotoGP menjadi 20 balapan.
Salah satunya adalah Valentino Rossi yang merasa 19 balapan sudah lebih dari cukup.
Namun dengan bertambahnya jumlah balapan menjadi jadi 20 kali pada 2020 dan 21 putaran di musim 2021 dianggap terlalu banyak.
"Jatah liburan dan istirahat balapan jadi berkurang dan bakal melelahkan melakukan perjalanan keliling dunia lebih sering," beber Valentino Rossi.
Namun rekan setimnya, Maverick Vinales, memiliki pendapat yang berbeda dengan Valentino Rossi
Pembalap Spanyol itu malah tambah semangat dengan kalender MotoGP tambah banyak.
"Gak masalah dengan ronde MotoGP bertambah jadi 20 tahun depan," beber Maverick Vinales.
Bahkan pembalap dengan nomor start 12 itu juga menginginkan lebih banyak lagi jadwal balap MotoGP.
"Bosan rasanya harus menunggu jeda balapan, makin banyak ronde, malah makin senang," tutur Maverick Vinales saat wawancara eksklusif beberapa waktu lalu.